ils m'ont dit de te rendre visite
they told me to visit you____________________
"Gi, mau kemana?" Jeffrey——kakak keduanya——memanggil wanita yang kini perlahan lahan mencoba kabur dari rumah secepat mungkin.
Pemilik nama Gigi itu berdecak kesal ketika mendengar ia tertangkap basah mau kabur oleh lelaki freak dan mengesalkan itu, ya maksudnya Jeffrey. "gue mau ke butik, mau nyelesai——"
"boong lo ketahuan banget bocah, nih, mami nitipin ini buat Mark. Katanya kasiin gih" Demi apapun, yang bikin Gigi ingin kabur cepat cepat adalah setumpukan kotak makan warna warni yang sekarang dipegang oleh Jeffry. Beberapa kotak makan yang disusun itu diulurkan pada Gigi.
"duh, gue buru buru Kak, seriusan" bohong Gigi sambil berlagak terburu buru dengan muka sok paniknya.
"yaudah, gue laporin eyang aja duit jajan lo dikurangin" respon Jeffrey dengan muka tengilnya itu, rasanya pengen Gigi injak injak di tempat.
"anjing. lo mainnya aduan ke eyang ih" dengan terpaksa Gigi meraih rantang tersebut. Melihat kelakuan Gigi, Jeffrey sontak tertawa dengan kemenangannya.
"makasih, karena elo udah nerima rantang itu. Mami jadi ngirimin 5jt ke BRImo gue WLEEEE" ejek Jeffrey sambil memperlihatkan bukti transfer Yuri di aplikasi mbankingnya. Ia lalu kembali berlari ke lantainya untuk berlindung sebelum diamuk Gigi.
Wanita itu hanya bisa menghela napas kasarnya dan menatap kesal pada rantang warna warni yang digenggam tangan kanannya itu. padahal kan gue ga mau ketemu dia batin Gigi.
___________________
"good niteeeeeee, marrrrk. I miss you so muchhh" ucap gadis diseberang sana dengan aksen british yang kental.
"Jakarta is noon, Rin. I should be the one who saying that" balas Mark tersenyum melihat kamera handphone nya dengan layar yang menampilkan seorang britain blond girl sedang berbaring dikasurnya dengan penerangan remang remang disana.
"oh yeah, Sorry I forgot it. sooo, good afternoon Maaark" balas Herin.
Oh, Kalian belum kenalan sama Herin ternyata. So, the girl that I'm going to describe is Mark's girlfriend. Steffanya Herin, seorang perempuan berumur 25 tahun——lebih mudah 3 tahun dari Mark——dan seorang london girl dengan aksen british yang khas. Dia sebenarnya punya keturunan Indo——her grandma——tapi didominasi oleh keluarga yang keturunan barat. Ah, baru saja lulus dan sekarang kerja sebagai editor di majalah terkenal dunia. how long has she been dating mark? mungkin bisa dihitung setahun lebih, tepat sejak ia lulus kuliah tahun lalu.
okay, sudahi perkenalannya, mari kita kembali ke kisah Mark dan Gigi.
"how was your day, rin?" tanya Mark.
"kinda exhausted, actually, but I still can handle it. and how was your day, penulis Lee? how many words have you created since a week there?"
"kamu tuh masih magang, don't overwork ya, rin" Tegur Mark.
"oh yeah, about that words yang kamu mention, hmmmmm I can't count the words but——" lanjut Mark, tiba tiba suara ketukan pintu kamarnya berhasil menginterupsi kegiatannya dengan Herin.
setau gue, udah gue bilangin ke orang rumah buat ga ngeganggu deh batin Mark dengan muka penasaran juga agak kesalnya itu. Karena penasaran, ia akhirnya menjeda dan membisukan video callnya dengan Herin. Ia lalu beranjak dari kursi untuk berjalan ke pintu kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Date
Fiksi PenggemarKetika Mark dan Gigi terjebak karena perjodohan keluarga, tapi masing-masing dari mereka memiliki kekasih. Lantas, bagaimana caranya agar mereka bisa bertahan dengan pasangan mereka masing-masing ditengah keterpaksaan yang keluarga mereka lakukan? "...