la nuit, la guitare et nous.
the night, guitar, and us._______________
I suggest you to listen beside you by keshi, which is in the header of this part. So, you can get the meaning of this part.
Belakangan ini Gigi lagi sibuk sibuknya karena pesanan dress dan design yang begitu banyak. Begitu pula dengan Mark yang sedang mengejar dua bab terakhir novelnya, novel yang akan dirilis pertengahan bulan nanti. Kesibukan itulah yang membuat mereka jarang bertemu. Di pagi hari, Gigi harus berangkat ke butik, sedangkan Mark baru tertidur karena begadang. Ketika Malam, Mark terjaga sedangkan Gigi sudah terlelap kelelahan di kamarnya.
Hingga malam ini, keduanya sama sama terjaga. Gigi mendudukkan dirinya di sofa ruang tengah sambil mengemili cheese bagels kering yang tidak pernah absen dikehidupannya. Karena mulai bosan dengan majalah yang dia baca, wanita itu pun beranjak ke lantai atas. Sepi, rumah sebesar ini tapi hanya ditinggali oleh dua orang sibuk dengan satu ART.
Langkah kaki Gigi berhenti ketika berada di depan ruang kerja Mark. Suara petikan disertai suara parau yang indah terdengar dari ruangan itu. Semuanya berhasil menarik perhatian Gigi. Ia mendekat ke pintu yang sedikit terbuka. Satu kebiasaan Mark, dia tidak pernah bisa benar benar menutup pintu ruang kerjanya. Entah itu disengaja ataupun tidak.
It's just you and I, and no other guys
We got no interruptions and we both feelin' the vibeMark menyanyi dan Gigi menikmati dalam diam. Dia tidak menyangka, Mark bisa bermain gitar sebagus itu, bahkan jiwanya ikut masuk kedalam aura lagu yang dia nyanyikan.
Say I'm not your type
But I know what's on your mind
We can talk about nothin' or we can see what it's likeGigi mengernyitkan dahinya setelah mendengar baik baik setiap lirik yang keluar dari bibir Mark di dalam sana. Lagu yang dinyanyikan terdengar begitu familiar. Seperti pernah dia dengarkan bahkan masuk ke playlist spotifynya. Wanita itu mencoba mengingat lagu apa yang Mark nyanyikan.
Don't lie, baby don't lie
His love never felt right
Switch sides and I'm beside you
If you say it's alrightShe got it. beside you by keshi. Itu lagu yang Mark nyanyikan. Salah satu lagu yang menurut Gigi menyedihkan. Mark terus memetik gitarnya juga menyanyikan setiap lirik dengan baik. Mendengar semua itu, senyum miris tercipta di bibir Gigi.
Way too many heads, need a steady view
Smokin' cigarettes at the rendezvous
Never meant to cross you
But my jaw hit the floor with the one, two
Think I want youGigi menghembuskan nafas panjangnya ketika sadar, dia terlalu menikmati permainan Mark secara diam diam. Senyum miris itu tak lepas dari bibirnya..
You say this ain't love, but it's still the same love
Make love, anythin' to sate ya
Don't be shy, you decide
Say can I, make you mine?Don't lie, baby don't lie
His love never felt right
Switch sides and I'm beside ya
If you say it's alrightKaki Gigi lunglai seketika. Begitu pula hatinya yang tiba tiba seperti jatuh dari tempatnya. Ia sadar. Ia benar benar sadar, lagu itu Mark nyanyikan untuk menggambarkan perasaanya sendiri. Perasaan yang selama ini muncul sejak dia bersama Gigi. Bohong, kalau Gigi tidak peka dengan semua yang pria itu lakukan untuknya.
Mark, you shouldn't give your feelings for me gumam Gigi masih berdiri menikmati nyanyian Mark dibalik pintu.
You had Herin , Mark. Batin Gigi lagi. Tapi dia masih tegap menikmati setiap petikan gitar Mark. Padahal secara jelas lagu itu tentang mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Date
FanficKetika Mark dan Gigi terjebak karena perjodohan keluarga, tapi masing-masing dari mereka memiliki kekasih. Lantas, bagaimana caranya agar mereka bisa bertahan dengan pasangan mereka masing-masing ditengah keterpaksaan yang keluarga mereka lakukan? "...