Salut singapour
hi, Singapore!_______________
Mark juga Gigi baru saja mendarat di negara kecil nan kaya itu. Dari Jakarta ke Singapura dengan pesawat tidak membutuhkan waktu lama, durasi yang dibutuhkan sama seperti kepergian domestik.
Sebenarnya suasana di Singapura tidak berbeda jauh dengan Indonesia. Di negara ini banyak para Indonesian yang berlalu lalang liburan dengan mudah. Karena lokasi yang dekat juga uang yang dihabiskan tidak sebanyak bila ke negara lain. Hanya saja yang buat berbeda adalah kondisi lingkungan yang lebih bersih dan tata kota yang rapih dibanding Indonesia.
"koper kamu cuman ini kan?" Tanya Mark menunjuk koper mini hitam milik Gigi.
Gigi mengangguk sambil memasukkan paspornya dan juga paspor Mark ke dalam tas.
"udah semua berarti?" Tanya Mark lagi kini mengangkat koper Gigi ke atas troli bersama koper sedang abu abunya.
"Hm" jawab Gigi melihat sekelilingnya.
"Yaudah yuk, yang jemput kita udah sampai katanya" ajak Mark mulai mendorong troli koper mereka didampingi dengan Gigi.
Saat di pintu kedatangan, Mark mengangkat tangan membalas lambaian tangan seseorang pula di seberang sana. Dengan cepat Gigi mencoba menemukan orang yang Mark ajak interaksi itu. "Yo, bro. Whassap" sapa Mark mengajak pria dengan alis yang agak tebal tersebut ber-high five layaknya teman lama baru bertemu.
"Wassap, Mark. Udah terkenal aja lo" seru pria itu.
Disamping pria tersebut, terdapat wanita anggun yang tingginya tak beda jauh dengan Karina. Wanita yang bisa buat pria merasa adem melihatnya. "Wah, siapa nih?" Tanya Mark menunjuk wanita tersebut.
"Oh, ini sahabat gue. Oting, kenalan dulu" seru pria tersebut.
"Xiaoting" ucap wanita bersurai hitam panjang dengan suara lembutnya. Xiaoting juga mengulurkan tangan sebagai tanda mengajak berjabat tangan.
Namun, sebelum Mark membalas jabatan tangan xiaoting, Gigi terlebih dahulu membalas uluran tangan tersebut. "Hello, I'm Gigi and he is Mark"
Melihat itu, Mark agak sedikit kaget tapi juga terkekeh karena dia tau Gigi tidak mau Mark membalas uluran tangan Xiaoting. "Owh, lo makin cantik Gi kalau dilihat makin dekat gini" puji Pria tersebut.
"Thank you, but who are you?" Respon Gigi ceplas ceplos.
Mark tertawa mendengar Gigi yang agak frontal juga ekspresi kaget sahabatnya. "Lo belum cerita ke dia?"
Mark menggeleng dengan cengegesan karena rasa bersalah. "Gi, dia Dejun. Yang beli tiket JB-nya kita" seru Mark membawa bahu Gigi dalam gandengannya.
"Hah? Yaampun. Maaf maaf, Mark belum cerita sama sekali tentang lo" seru Gigi merasa bersalah. Kalau sejak awal Gigi tau akan bertemu Dejun, sudah pasti Gigi akan sedikit lebih memerhatikan ucapan juga tingkah lakunya, apalagi kalau dibandingkan sama wanita ayu dengan senyum manis disebelah Dejun. Eh siapa ya namanya? Oh iya, Xiaoting. Dejun called her Oting sih, but could Gigi call her with that nickname too? because, xiaoting is a little bit longer than usual name.
Setelah sedikit basa basi, Mark dan Gigi pun numpang di mobil Dejun menuju hotel yang Gigi booking beberapa hari lalu. Saat di mobil, sesekali Gigi mencoba mengajak Xiaoting berbicara. Sayangnya memang butuh usaha lebih dari yang Gigi kira, karena ternyata Xiaoting seseorang yang introvert.
"Where is Hendery, bro?" Tanya Mark menyebut nama baru yang tidak pernah Gigi tau.
"Dia masih ada jadwal pemotretan hari ini, makanya dia salam sama elo. Minta maaf ga bisa jemput" jelas Dejun membelokkan kemudi mobil ke jalan sebelah kanan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Second Date
Hayran KurguKetika Mark dan Gigi terjebak karena perjodohan keluarga, tapi masing-masing dari mereka memiliki kekasih. Lantas, bagaimana caranya agar mereka bisa bertahan dengan pasangan mereka masing-masing ditengah keterpaksaan yang keluarga mereka lakukan? "...