Joyeux anniversaire Gigi

2.5K 338 36
                                    

Joyeux anniversaire Gigi
Happy Birthday Gigi

________________

Hari keempat tanpa Mark disampingnya. Sekarang 30 Oktober, tepat hari dimana Gigi lahir tahun 2000 dulu. Yeah, today is her birthday. Namun, ia tidak merasakan hal spesial sekalipun di precious day ini. Kalau tahun lalu ada Aji bersamanya, dia pasti akan merayakan ulang tahunnya disalah satu restaurant bintang empat bersama keluarga juga Aji dalam gandengannya. Tahun ini berasa kurang saja, padahal kemarin kemarin dia membayangkan bisa merayakan ulang tahunnya dengan Mark. Ternyata semesta berkata lain.

Sejak tengah malam tadi, wanita itu sudah menerima banyak ucapan juga kado dari teman teman serta klien kliennya. Keluarganya pun ikut mengucapkan juga mengirimkan kata kata manis. Melihat kado yang kini tersebar di ruang tengah, Gigi menghembuskan nafasnya. "Mbak, yang makanan berat ama kue masukin ke kulkas ya" ucap Gigi saat melihat beberapa kue ulang tahun dalam box yang terletak berjajar di coffee table. Mbak Ani hanya menggangguk dan segera melakukan apa yang diminta Gigi.

"Kalau mbak lapar, mbak bisa pesan makanan atau makan kuenya kok. Gigi mau ke rumah eyang" ucap Gigi lalu memberikan selembar uang merah pada Mbak Ani.

Setelah urusannya selesai, Gigi pun mengemudikan mobilnya ke kawasan Senopati, dimana ada rumah Eyang disana. Ia harap rumah Eyang lagi tidak rame dengan cucunya, agar Gigi bisa mudah menghabiskan hari dengan Eyang tersayang. Tahun ini, Gigi memilih untuk tidak merayakan ulang tahunnya, dia ingin menghabiskan satu hari spesialnya itu dengan Eyang. Kalau soal merayakan, bisa kapan kapan sambil menunggu perasaannya membaik. Walau dia tidak tahu kapan perasaannya bisa membaik. Mungkin saat Mark kembali?

Wanita itu tersenyum ketika tidak mendapat mobil cucu cucu Eyang di garasi rumah itu. Tandanya ia bisa menghabiskan waktunya bersama Eyang tanpa taut diganggu atau orang tak diundang nimbrung ke percakapan mereka. Lagipula, Gigi juga mau curhat soal Mark. Semoga Eyang mengerti.

"Sus, Eyang udah tidur belum?" seru Gigi pada suster yang menjaga Eyang.

"belum Gi, lagi ngobrol sama kakak mu sama mbak Rosie di kamarnya" jawab Sus Siska. Mendengar dua nama yang tersebut, Gigi melebarkan matanya tidak percaya. Seingat dia, tak ada mobil Jeffry juga Rosie didepan. Motorpun tak ada. Masa Jeffry membiarkan Rosie naik grab car? Ga mungkin kan? Mungkin sih, cuman itu gak mungkin buat bentukan bucin kayak Jeffry.

"oh, udah lama mereka, sus?" tanya Gigi.

"udah lumayan. Dari tadi sore"

Mendengar jawab Sus Siska, Gigi menghela nafas leganya. Jam menunjukkan pukul 19.34 WIB, kemungkinan besar, Jeffry juga Rosie akan pulang saat dia masuk ke kamar. "terus mobil Bang Jeff dimana?" tanya Gigi penasaran.

"oh itu, Pak Eki supir eyang minjam buat beli bakso kesukaan Eyang" jawab Sus Siska.

"Eyang lagi boleh makan gituan?" tanya Gigi mengingat kondisi tubuh Eyang yang sekarang tidak bisa menerima semua jenis makanan.

Sus Siska mengangguk kuat, "kata dokter kalau kuah gitu boleh kok. Baksonya juga bukan bakso gerobak" jelasnya berhasil menghilangkan keraguan Gigi.

Setelah selesai berbicang sedikit soal kondisi Eyang, Gigi pun memilih untuk mengetuk pintu kamar Eyang dan membukanya. Kepala wanita itu muncul dibalik pintu, "ini Gigi eyang" ucap Gigi halus yang berhasil membuat mata Jeffry juga Rosie sontak menoleh.

"eh cucu eyang, sini masuk. Yaampun, yang ulang tahun hari ini" seru Eyang sambil memberikan isyarat untuk masuk ke dalam.

Gigi tersenyum lebar dan melangkah masuk ke kamar yang besar tersebut, kemudian memeluk Eyang lalu duduk disebelah Eyang. Matanya memandang sinis pada Jeffry yang juga memandangnya dengan mata curiga. "lo udah boleh pergi bang, gue mau bareng Eyang hari ini" usir Gigi tanpa basa basi sama sekali.

Second Date Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang