heureux toi, heureux moi

3K 315 21
                                    


heureux toi, heureux moi
happy you, happy me

________________


New year's gift! aku double up ^__^

"markieee, makan yuk. Aku bosan" ajak Gigi memasuki ruang kerja Mark. Pria itu kini sibuk berkutat dengan komputer serta beberapa lembar kertas yang agak berantakan dalam map kuning.

"kamu ngapain?" tanya Gigi tidak biasanya melihat Mark yang seperti itu.

"aku nge-back up kerja Papi, babe. Papi lagi sibuk sama urusannya di Canada" jawab Mark tanpa mengalihkan pandangan dari layar komputer, serta beberapa kali melirik pada kertas kertas tersebut.

Gigi hanya bisa mengangguk dan duduk di sofa hijau tempat favorit dia setiap ke ruang kerja Mark. Dia bingung mau membicarakan apa, berbicara soal kerja Henry——Papi Mark——Gigi mana paham, dia tidak mau berlagak tau, kalau ngajak Mark makan Marknya malah sibuk.

Akhirnya dia memilih untuk melihat buku buku yang baru Mark beli tadi siang di plastik belanjaan sampingnya. Gigi benar benar kagum sama Mark, bagaimana bisa ada pria zaman sekarang yang masih begitu suka membaca novel novel juga buku buku non-fiction dalam bentuk fisik. Bahkan, membeli buku dengan jumlah banyak dalam satu waktu. Gigi thinks it's all cool when men nowadays prefer to spend their money at the party or buying online games.

"what did you say?" tanya Mark memecah keheningan.

"eh? Aku ngomong apa emang tadi?"

Mark terkekeh kemudian menatap Gigi yang kini sibuk membolak-balikkan buku buku yang dia beli. "gak usah bohong. Kamu ngomong apa tadi?"

"aku cuman bosan" jawab Gigi singkat. Gigi tidak marah, dia hanya tidak ingin mengganggu pekerjaan Mark.

"and then?"

"and then what? That's what I told you" bohong Gigi.

"aku bentar lagi selesai, kita pergi makan ok?" ucap Mark tersenyum manis memerhatikan Gigi yang begitu tenggelam membaca blurb tiap buku disana.

Gigi memutar matanya. "ngapain nanya sih kalau tadi kamu dengar yang aku bilang?" tanya Gigi penasaran.

"pengen dengar suara kamu aja" goda Mark yang direspon tawa salah tingkah oleh wanita bersurai dark brown itu.

Sambil menunggu Mark yang sibuk dengan dokumen dokumen itu, serta beberapa kali panggilan dengan papinya, Gigi membaca beberapa lembar halaman salah satu novel full english yang ada disana. Novel yang Mark baru beli karena masih ada label harga dibelakangnya, bahkan bau ketas novel yang begitu khas masih bisa tercium dengan kuat. Novel yang menceritakan tentang seorang anak gadis yang bersekolah asrama dan sedikit memiliki gangguan mental. Namun, harus ikut berbaur dengan orang orang sekitar, orang orang yang cukup sulit dimengerti dan cukup sulit untuk mengerti kondisinya.

"seru bacanya?" tanya Mark yang kini sudah beranjak dari kursi kerja sambil mengambil kunci mobil yang tergeletak di laci.

Gigi mendongak dan tersenyum lebar. Dia mengangguk antusias "aku suka bukunya" ucap Gigi.

"glad to hear that, dear" respon Mark.

"udah selesai?" tanya Gigi ketika Mark sudah mematikan komputer dan menutup map map diatas sana.

Mark berdeham mengiyakan. "yaudah, aku siap siap dulu. Gak lama kok" ucap Gigi ikut beranjak dan keluar dari ruang kerja itu sambil membawa pergi novel yang dia baca. Gigi berniat melanjutkan bacaan itu di waktu kosong nanti. Even though she doesn't know exactly when she has free time :)

Second Date Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang