Saat ini Lyla dan Juna sedang dalam perjalanan pulang menuju kos-kosan Lyla. Motor yang di kendarai Juna berhenti saat lampu lalu lintas berwarna merah.
"La, gue laper. Mampir makan bentar gak papa kan?" Tanya Juna menoleh ke belakang
"Eh, iya kak gak papa" jawab Lyla
Setelah lampu berubah menjadi hijau, Juna melajukan kembali motor'nya. Tak berapa lama mereka berhenti di sebuah rumah makan Padang.
"Yuk la" Juna menggandeng tangan Lyla untuk memasuki rumah makan tersebut
Aduh kak Juna ngapain pake gandeng tangan Lyla sih. Mana kenceng banget lagi - ucap Lyla dalam hati
"K-kak lepasin tangan Lyla" ucap Lyla berusaha melepaskan tangan'nya dari genggaman Juna, namun sia-sia.
Juna menatap Lyla kemudian beralih menatap genggaman tangan'nya. Kemudian tersenyum kepada lyla.
"Biar gini aja, takutnya lo ilang kalau gue lepas" ucap Juna dengan senyuman penuh makna'nya
Lyla yang tak mengerti maksud dari omongan Juna pun hanya diam dengan wajah bingung'nya kemudian mengikuti langkah Juna memasuki rumah makan dengan tangan masih dalam genggaman Juna.
Setelah memasuki rumah makan tersebut, Juna memesan makanan'nya.
"Bu saya pakai rendang, minum'nya es teh ya" ucap Juna kepada sang penjual
"Lo mau pakai apa La?" Tanya Juna menghadap Lyla
"Aku gak makan kak, aku nemenin kak Juna aja" jawab Lyla
"Gak, pokoknya lo harus makan. Lo belum makan kan, tadi di cafe lo gak pesen apa-apa cuma minum. Di pertemuan tadi juga cuma makan Snack doang kan? Udah sekarang lo makan ya, mau pakai apa? Tenang gue yang traktir" ucap Juna menatap Lyla
"Mmm ya udah deh samain aja kaya kak Juna" jawab Lyla
"Ok. Bu jadi pakai rendang dua-duanya ya, minum'nya es teh 2" ucap Juna ke sang penjual
"Ok, tunggu sebentar ya" ucap sang ibu
Kemudian Juna berjalan kesalah satu bangku yang berada di pojokan. Dia duduk bersebelahan dengan Lyla.
"Kak, tangan aku gak mau di lepas?" Tanya Lyla dengan wajah polosnya
"Eh iya lupa, saking takutnya lo ilang jadi kelupaan gak di lepas" jawab Juna dengan senyum menawan
Ganteng- batin Lyla yang terpaku dengan senyuman Juna
"La, Lyla" Juna melambaikan tangan'nya di depan wajah Lyla
"E-eh iya kak kenapa" jawab Lyla dengan gugup dan malu karena ketahuan sedang memandangi wajah Juna.
"Haha lo gitu amat liatin muka gue la" Juna terkekeh melihat Lyla yang salah tingkah
"Ish kak Juna apaan sih" Lyla benar-benar malu dan memalingkan wajah'nya
"Lihat'nya kesini la, kan gue'nya di sini. Ngapain lihat kesana. Ntar gue gak bisa lihat wajah cantik lo" Juna menolehkan wajah Lyla menghadap kearah'nya
Blush
Pipi Lyla bersemu merah karena ucapan Juna.
Ih kenapa gue jadi baper gini sih. Ah malu- batin Lyla
"La, pipi lo merah. Perasaan tadi lo gak pakai blush on deh kok sekarang merah gini" Juna semakin gencar menggoda Lyla
"Kak Juna ih jangan gitu, Lyla kan jadi malu" Lyla menutupi wajah'nya menggunakan telapak tangan. Dan tanpa dia sadari sifat aslinya muncul. Ya Lyla memang di depan keluarga dan orang terdekatnya lebih sering menyebutkan namanya jika sedang mengobrol, namun di depan orang lain dia menggunakan kata aku untuk mengobrol.
KAMU SEDANG MEMBACA
Segelap Malam (END)
Short StoryTentang Adinda Kalyla Maharani yang merasa hidupnya segelap malam. Di tinggal kedua orang tuanya untuk selama-lamanya Mempunyai seorang kakak yang bahkan tidak peduli dengannya Mempunyai mereka yang di sebut sahabat, namun nyatanya mereka bahkan tid...