1 tahun kemudian
Lyla menarik kopernya menuju seseorang yang melambai-lambaikan tangan'nya dengan senyuman lebar. Ya saat ini lyla berada di bandara, dia pulang ke Jakarta untuk menghadiri pernikahan alin. Dan Satya dengan senang hati menjemput sang adik.
"Abang" teriak Lyla kemudian berhambur kepelukan Satya
"Aduh adek gue makin cakep aja dah" ucap Satya tertawa kemudian mengelus kepala Lyla
"Kangen Abang, kangen kak tari apa lagi sama Theo. Kenapa mereka gak ikut jemput Lyla bang?" Lyla bertanya dengan wajah cemberut
"Haha tadinya mau ikut, tapi kan gue harus kerja. Ini aja kita gak langsung pulang soal'nya gue harus balik ke kantor lagi dan loe ikut gue ke kantor" ucap satya
"Lah kok gitu. Pulangin gue dulu lah ngapain gue di bawa ke kantor?" Tanya lyla sewot
"Haha ada yang kangen sama loe makan'nya gue di suruh bawa loe ke kantor" Satya tertawa melihat Lyla mencebikkan bibirnya
"Ish" Lyla menghentak-hentakkan kakinya dan berjalan terlebih dahulu meninggalkan Satya yang masih tertawa
Beberapa saat kemudian Satya dan Lyla sudah sampai di kantor Juna. Masih inget kan kalau Satya itu asisten'nya si Juna.
Mereka berjalan menuju lift untuk naik ke lantai 14 di mana ruangan Juna berada. Saat memasuki lift ada beberapa karyawan lain yang ikut masuk ke dalam lift.
"Wah pak Satya bawa siapa nih?" Tanya salah satu karyawan
"Oh, ini adek saya mba" jawab Satya, lyla pun tersenyum ramah ke arah karyawan yang bertanya tadi
"Cantik ya adek'nya. Ngomong-ngomong kok di bawa ke kantor pak adek'nya? Mau ngelamar kerja ya?" Tanya'nya lagi
"Haha gak mba, ada urusan aja jadi ikut ke kantor" Satya tertawa garing
Tak lama kemudian mereka sudah sampai di lantai 14 dan menuju ruangan Juna. Tapi saat sampai di ruangan Satya, Satya menyuruh Lyla untuk masuk ke ruangan Juna terlebih dahulu karena Satya ingin mengambil beberapa berkas di ruangan'nya.
Akhirnya Lyla mau tak mau menuju ruangan Juna sendirian. Saat sudah di depan pintu ruangan Juna, lyla mengetuk pintu terlebih dahulu kemudian membuka pintu tersebut tapi saat pintu sudah terbuka mata Lyla membola melihat pemandangan di depan matanya.
Brugh
Seseorang terjatuh, lebih tepatnya seorang perempuan terjatuh karena di dorong oleh Juna.
Ya, Lyla melihat seorang perempuan duduk di atas pangkuan Juna. Namun saat Juna melihat kedatangan Lyla, Juna langsung mendorong perempuan tadi hingga terjatuh di lantai."Oh sorry ganggu ya. Lanjutin aja kalau gitu, gue keluar dulu. Sekali lagi sorry udah ganggu" ucap Lyla kemudian membalikkan badan akan pergi namun dengan cepat Juna menarik tangan lyla dan memeluk Lyla
"La, jangan salah paham please ini gak kaya yang loe lihat. jangan pergi ya, dengerin dulu penjelasan gue" ucap Juna dengan raut wajah takut
"Loe, pergi dari ruangan gue sekarang" Juna menunjuk perempuan tadi dan mengusirnya
Setelah perempuan tadi pergi, Juna melepaskan pelukan'nya dengan Lyla. Juna menggenggam tangan lyla dan membawa'nya untuk duduk di sofa yang ada di ruangan Juna.
"La beneran gue gak ngapa-ngapain sama perempuan tadi dan gak ada hubungan apa-apa sama dia. Tadi dia Dateng ke sini katanya mau membahas masalah kerjaan, dia itu anak salah satu klien gue. Ayah'nya gencar banget jodoh-jodohin dia sama gue tapi gue'nya gak mau. Dan tadi pas gue lagi serius lihat berkas yang dia bawa tiba-tiba dia berdiri di samping gue dan kaya mau jatuh gitu gue gak tau gimana ceritanya dia jadi duduk di pangkuan gue, dan saat itu juga loe Dateng. Sumpah gue gak ngapa-ngapain la percaya ya sama gue" Juna menjelaskan secara rinci karena takut Lyla berfikir yang tidak-tidak
KAMU SEDANG MEMBACA
Segelap Malam (END)
Krótkie OpowiadaniaTentang Adinda Kalyla Maharani yang merasa hidupnya segelap malam. Di tinggal kedua orang tuanya untuk selama-lamanya Mempunyai seorang kakak yang bahkan tidak peduli dengannya Mempunyai mereka yang di sebut sahabat, namun nyatanya mereka bahkan tid...