Pukul dua belas kurang 15 menit tengah malam Lyla berada di meja makan duduk sendirian memandangi sebuah lilin kecil yang menyala dengan perasaan campur aduk. Lilin yang dia letak'kan di sebuah piring kecil sudah meleleh tinggal setengah bagian lagi.
Tiba-tiba terdengar seseorang memencet pin apartemen dan tak lama kemudian arka masuk ke dalam namun, ternyata dia tidak sendirian di belakang'nya ada gala yang mengekori'nya.
Saat sudah berada di perbatasan ruang tamu dan dapur, arka terkejut mendapati Lyla duduk sendirian dengan lilin kecil menyala di depan'nya.
"Astaga la, loe ngapain? Loe mau ngepet? Itu lilin mau buat ngepet?" Ucap gala yang sama terkejut'nya dan bingung mendapati Lyla Dengan sebuah lilin menyala
"Sembarangan kalau ngomong" ucap arka menoyor kepala gala dan berjalan menuju Lyla
"Kok belum tidur la? Terus ini lagi ngapain kok pakai acara nyalain lilin segala, emang habis mati lampu?" Tanya arka yang sudah duduk di depan Lyla
Belum sempat Lyla menjawab, gala lebih dulu berucap sambil menduduk'kan badan'nya di sebelah lyla
"Gila, apartemen mahal kek gini bisa mati lampu juga?" Tanya gala heran
"Gak kok kak, gak mati lampu gak. Lagian aku belum ngantuk. Dan soal lilin...sebener'nya nanti tepat jam dua belas umurku bertambah, tadi gak sengaja lihat di laci dapur ada lilin jadi aku ambil niatnya buat permohonan sambil tiup lilin " ucap Lyla Dengan senyum kecil
"Loe ulang tahun?" Tanya gala kaget
Dan di jawab dengan anggukan oleh Lyla, tak lupa senyum manis'nya terbit
"Kenapa gak bilang sama Kakak la, tau gitu tadi kakak beliin kue ulang tahun" ucap arka merasa sedih
"Gak papa kok kak. lagian buat apa beli kue, yang penting kan doa'nya" ucap Lyla menatap arka
"Eh iya kak gala kok ikut pulang ke sini? Mau nginep di sini?" Tanya Lyla beralih menatap gala
"Gak la, niat'nya tadi mau mampir bentar sekalian ambil barang gue yang ketinggalan di sini tapi di pikir-pikir mending gue nginep aja kali ya" ucap gala dengan gerakan seperti orang sedang berfikir
"Gak. Gak apaan nginep-nginep. Gak ada acara nginep -nginepan" ucap arka memasang wajah galak
"Idih pelit banget cuma nginep doang gak boleh " sinis gala menatap arka
"Bodo" ucap arka cuek
"Eh la, udah jam 12 nih katanya mau tiup lilin" lanjut arka menatap jam di ponsel'nya kemudian beralih menatap Lyla Dengan senyum merekah
"Eh iya, gak kerasa udah jam pas" ucap Lyla Dengan semangat
"Cepet la make a wish , terus tiup lilin'nya" ucap gala menyemangati Lyla
Lyla menganggukkan kepala'nya dan tersenyum manis. Kemudian memejamkan matanya sambil menaut'kan kedua tangan'nya di depan dada seperti memohon.
Doa Lyla sederhana. Lyla cuma pengen bahagia dan hidup Lyla lebih baik dari sebelum'nya, amin - ucap Lyla dalam hati
Setelah mengucapkan permohonan'nya di dalam hati, Lyla membuka matanya kemudian meniup lilin yang berada di depan'nya.
"Happy birthday Lyla, panjang umur ya jangan nyerah sama keras'nya kehidupan ini. Semoga kebahagiaan akan segera datang dan selalu bersamamu. Jangan pernah merasa sendiri ada gue di sini yang akan selalu jadi tempat loe berkeluh kesah dan berdoa untuk kebahagiaan loe. Pokoknya doa terbaik buat adek kakak yang cantik ini. Semangat cantik" ucap arka kemudian mengelus kepala Lyla
"Makasih kak arka, meskipun sebelum'nya kita gak Deket dan baru kenal tapi Lyla bersyukur dan berterimakasih karena kak arka sudah di hadirkan di hidup Lyla dan jadi salah satu orang yang berpengaruh di hidup Lyla" ucap Lyla tulus dengan mata berkaca-kaca
KAMU SEDANG MEMBACA
Segelap Malam (END)
Short StoryTentang Adinda Kalyla Maharani yang merasa hidupnya segelap malam. Di tinggal kedua orang tuanya untuk selama-lamanya Mempunyai seorang kakak yang bahkan tidak peduli dengannya Mempunyai mereka yang di sebut sahabat, namun nyatanya mereka bahkan tid...