🍃 23

647 21 9
                                    

Di sebuah taman terdapat dua orang yang sedang duduk berdampingan. Salah satu dari mereka terdiam merenungkan sesuatu.

"Kak, kenapa kak Juna tadi kaya gitu ke Lyla? Lyla gak salah kak" ucap alin dengan wajah sendu merasa bersalah kepada Lyla

Ya dua orang tadi adalah alin dan Juna

"Kenapa lo belain Lyla Lin. Udah jelas-jelas dia yang salah kenapa lo masih berbaik hati belain orang yang jahat sama lo" ucap Juna penuh penekanan, raut wajah'nya terlihat emosi

"Tapi kak, kak Juna salah paham. Lyla gak salah. Ini semua -" ucapan alin terhenti saat ponsel Juna berbunyi

Juna'pun mengangkat panggilan telfon yang ternyata dari bengkel'nya

"Hallo"
.
.....
.
"Ok gue kesana sekarang"

Panggilan terputus, kemudian Juna berdiri dan memegang pundak alin.

"Lin gue harus pergi, ada masalah di kerjaan yang harus gue selesain dulu"

"Tapi kak-"

Tanpa mendengar ucapan alin, Juna bergegas pergi menuju bengkel'nya.

"Aduh kok jadi gini sih, bukan'nya selesai malah nambah rumit. Harus gimana ini" gerutu alin masih di tempat duduk'nya

"Ah gue telfon kak tari aja kali ya, siapa tau ada solusi" gumam alin, kemudian menghubungi sang kakak.

Tutt...tutt

"Hallo Lin kenapa?"

"Aduh kak ini gimana, gue pusing masalah kak Juna sama Lyla makin runyam"

"Lah kok bisa? Bukan'nya hari ini lo mau selesain masalah'nya ya?"

"Jadi gini........." Alin menceritakan semua kejadian tadi

"Aduh gimana sih kok malah jadi makin runyam. Gini deh sekarang lo jemput gue di cafe, ntar kita ketemu sama Juna sama Satya di sana terus kita omongin bareng-bareng"

"Ok kak gue ke cafe sekarang ya"

"Ok buruan"

Tutttttt

Setelah panggilan terputus, alin bergegas menuju cafe tempat sang kakak bekerja.

🌼🌼🌼

Di sisi lain, di sebuah ruangan Juna sedang menatap layar komputer'nya dengan pikiran yang rumit.
Akhir-akhir ini dirinya mendapati banyak masalah dan itu menguras tenaga dan pikiran'nya, serta mempengaruhi emosinya.

Ketukan pintu terdengar dan tak berapa lama seseorang memasuki ruangan'nya.
Satya yang melihat wajah bos sekaligus teman'nya terlihat kusut pun merasa kasihan.

"Segitu rumit'nya masalah lo bos sampai-sampai wajah tampan lo terlihat suram gitu" ucap Satya kemudian duduk di kursi yang berhadapan dengan Juna

"Hahhh, gue cape sat. Masalah satu belum kelar eh Dateng lagi masalah baru" jawab Juna dengan menghembuskan nafas'nya dengan kasar

"Tenang, jangan gegabah menghadapi masalah. Takut'nya karena emosi, lo jadi salah langkah menghadapi masalah lo" ucap Satya memberi pengertian

Terdengar bunyi ponsel juna, seseorang menelfon'nya. Namun segera di matikan oleh juna. Beberapa detik kemudian terdengar kembali bunyi ponsel'nya, lagi-lagi dia tolak panggilan itu. Dan begitu seterusnya sampai ponsel Juna di silent.

"Kok di tolak bos, siapa emang'nya?" Tanya Satya penasaran

"Gak penting" jawab Juna cuek

Segelap Malam (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang