🍃 28

724 27 7
                                    

Pagi menjelang namun matahari masih malu-malu untuk menampak'kan cahaya'nya. Pukul lima pagi Lyla terbangun dari tidur'nya, dia berdiri dan berjalan ke arah jendela untuk menyibak'kan tirai'nya. Terlihat jelas langit pagi ini tak secerah biasanya, terlihat mendung dan akan meneteskan hujan.

Lyla termenung menatap pemandangan di luar, pikiran'nya berkelana kemana-mana. Kemudian terdengar hembusan nafas kasar dari mulut'nya.

"Ma, pa maaf belum bisa ketemu kalian. Maaf juga kemarin Lyla sempet menyerah ngejalanin hidup lyla. Sekarang Lyla gak tau harus gimana, Lyla ingin menjauh dulu dari kak Satya dan mereka yang sudah membuat Lyla kecewa dan menambah luka di hidup Lyla. Lyla butuh waktu menata kembali hidup dan hati Lyla. Doakan Lyla di sini ya pa, ma supaya Lyla lebih kuat lagi menjalani ini semua sendiri" gumam Lyla Dengan sendu

Tak lama kemudian Lyla keluar dari kamar'nya dan berjalan menuju dapur. Dia ingin memasak makanan untuk sarapan arka dan dirinya. dia berfikir untuk tahu diri, di sini dia menumpang dan masih untung arka mau menolong'nya. Setidak'nya dia bisa bantu-bantu di apart arka.

Lyla membuka pintu kulkas, di sana tidak ada apa-apa untuk di masak. Hanya ada beberapa butir telur, minuman kaleng dan buah-buahan. Ya maklum saja arka seorang bujangan jadi wajar jika isi kulkas'nya.

Alhasil Lyla memasak nasi untuk di buat nasi goreng. Ketika Lyla asyik berkutat di dapur, arka yang berada di dalam kamar pun terusik akibat suara yang Di timbulkan oleh Lyla di dapur.

Arka membuka matanya, masih setengah sadar mencoba mendudukkan badan'nya di tepi kasur dan membuka ponsel'nya untuk melihat jam.

"Astaga masih pagi, siapa sih yang berisik gangguin orang tidur aja" gumam nya sambil menguap

Matanya tiba-tiba membelalak dan langsung berdiri dari duduk'nya.

"Jangan-jangan maling" ucap'nya kudian berlari keluar dari dalam kamar

Saat sudah berada di dapur dirinya kaget melihat seseorang sedang membungkuk. Sedangkan Lyla yang membungkuk akibat spatula yang di pegang'nya jatuh. Saat Lyla berdiri kembali lagi-lagi spatula'nya jatuh akibat kaget melihat arka yang tiba-tiba berdiri di depan'nya, sama hal'nya dengan arka yang kaget mendapati Lyla berada di dapur'nya.

"Astaga gue lupa, Lyla kan lagi di apart gue. Kenapa gue malah kepikiran ada maling di apart gue" - ucap arka di dalam hati

"Astaga kak arka ih ngagetin aja" ucap Lyla sambil mengelus dadanya

"Hehe sorry la, loe ngapain di dapur jam segini?" Tanya arka dengan cengiran tak bersalah'nya

"Ini aku lagi buatin sarapan buat kak arka" ucap Lyla kemudian mengambil spatula yang tadi jatuh untuk di cuci

"Lah repot-repot amat la, biasanya gue sarapan tinggal order atau gak beli di bawah" ucap arka yang mendudukkan dirinya di kursi meja makan

"Gak papa kak, lagian kan di sini aku numpang paling gak aku bisa bantuin kak arka walaupun cuma masak atau bersih-bersih doang" ucap Lyla melanjutkan masak'nya

"Gak usah repot-repot la, lagian gue nolongin loe ikhlas koq" ucap Arkan dengan tulus

Tak lama kemudian nasi goreng Lyla sudah jadi dan mereka sarapan bersama. Setelah selesai sarapan Lyla membersihkan piring kotor bekas mereka sarapan tadi.

"La, jadi loe mau'nya gimana sekarang" ucap arka membuka pembicaraan dengan serius

"Aku mau menjauh dari mereka dulu kak. Aku butuh waktu menata hati dan hidup'ku kembali" ucap Lyla berjalan ke arah arka dan mendudukkan dirinya di depan arka

"Sampai kapan la?" Tanya arka menatap serius ke arah Lyla

"Sampai aku siap kak. Sementara aku mau menghilang duru dari kehidupan mereka. Kak arka bisa bantu aku?" Ucap Lyla sambil memainkan jari-jarinya

Segelap Malam (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang