Kasih emot untuk Momi dong karena udah double update, biar semangat buat lanjut lagi ...
Jevan merupakan Ketua tim di divisi enam, bagian marketing. Dia bertugas mengatur semua bawahannya untuk mencari klien potensial. Sebagai yang paling tinggi jabatannya, dia cukup bersahabat. Di bawahnya ada Onyx, Blaire, Ceysa, Allura dan lima lainnya.
"Target kita masih jauh, belum tujuh puluh persen. Gue harap kalian lebih semangat lagi. Ingat, bonus baru bisa turun kalau kita bisa mencapai angka itu," ujar Jevan menyemangati tim.
Semua mengangguk.
"Hari ini ada yang udah janjian sama klien?" tanya Jevan.
Ceysa mengangkat tangan. "Gue udah atur jadwal malam ini jam delapan sama Pak Sidik," beritahunya.
"Kok malem?" Jevan mengerutkan kening. Dia selalu mengajari semua bawahannya untuk on time, masuk dan pulang tepat waktu. Kalau pun lembur, harus jelas untuk apa dan pastikan mendapat uang lembur yang setimpal.
"Pak Sidik bisanya jam segitu." Ceysa juga sebenarnya malas, tapi karena Pak Sidik merupakan klien potensial, mau tidak mau dia harus mengejar.
Jevan pun gamang. Dia juga berat bila harus melepas Pak Sidik. Potensi dari paket kerjasama yang pria kaya raya itu ambil pastilah yang paling besar, platinum. Bila tembus platinum, maka target tujuh puluh persen pun bisa dicapai.
"Ya udah kalau gitu gue bakal ikut Lo. Minimal gue bisa pantau dari jauh," putus Jevan.
Semua mengangguk setuju, itu keputusan yang paling tepat. Jevan memang leader yang bertanggung jawab.
"Ada lagi?" tanya Jevan.
Blaire mengangkat tangan. "Hari ini gue ada janji sama Bu Martini di jam makan siang," beritahunya.
"Good." Jevan mengangguk.
Allura ikut mengangkat tangan, "Gue izin ke toilet," ucapnya sangat out of topic. Dia meringis mendengar desah kecewa Jevan yang mengira dia juga mendapatkan klien.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Jealousy
RomanceWarning: Khusus 18+ bijaklah dalam memilih bacaan yang sesuai usia ya. Blaire dikhianati oleh kekasihnya, lalu menerima bantuan Jevan untuk balas dendam dengan cara yang berkelas. Tapi Blaire lupa kalau Jevan justru lebih brengsek. Ibaratnya, keluar...