Bab 4. 15 Minute kiss

42.7K 2.3K 181
                                    

Sebelum baca, Vote dulu yuk!

Part yang panas nih, jangan lupa kasih emot 🔥 di sini ya ...

Nih biar semangat Momi kasih bonus penampakan Blaire yang diajakin olahraga sama Bang Buaya, eh Bang Jevan maksudnya, hihihi.

Itu di belakang Bang Jevan lihatnya gak berkedip loh ... Coba kalian kasih pencerahan dulu biar jangan nackal matanya.

 Coba kalian kasih pencerahan dulu biar jangan nackal matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading^^

***

Blaire memilih treadmill sebagai sarana berolahraga pagi ini. Selain karena mudah, dia juga sedang malas. Ini saja larinya ogah-ogahan dengan mata yang masih mengantuk. Sudah tidak terhitung berapa kali mulutnya menguap lebar.

Kata Jevan, tujuan berolahraga bukan untuk membentuk tubuh agar terlihat sexy, karena sebenarnya tubuh Blaire sudah sempurna sejak lahir. Menurut pria itu lagi, Blaire harus punya fisik yang kuat, karena berpura-pura bahagia itu butuh tenaga.

"Semangat dong, loyo banget." Jevan melintas di belakang Blaire.

"Bawel."

Untuk urusan berolahraga, Blaire acungi jempol untuk Jevan. Pria itu tidak pernah malas, selalu bangun pagi untuk sekadar lari mengelilingi kompleks atau nge-gym seperti ini.

"Jangan membungkuk, punggungnya harus tegak." Jevan membetulkan posisi punggung Blaire. Lalu tangan nakal itu pindah ke perut rata wanita itu, "perut ditarik ke dalem dan atur pernapasan." Kemudian pindah lagi ke lutut, "lututnya ditekuk sedikit biar nggak cidera. Badan tetap lurus."

Selama Jevan mengajari itu semua, selama itu juga Blaire menahan napas. Bagaimana tidak, tangan pria itu main sentuh sana sini, ditambah embusan napasnya yang menyentuh kulitnya.

"Kalau nggak mau gampang capek, usahakan lari dengan ujung kaki lebih dulu." Bagai seorang coach yang dibayar, Jevan sangat profesional. Dia mengamati setiap gerakan Blaire dan akan berkomentar bila ada yang salah.

"Ayo semangat, lebih cepat lagi!" seru Jevan. "Ingat tujuan Lo ke sini, jangan lemah."

Blaire pun terpacu lebih semangat. Dia tingkatan kecepatan larinya dan secara maksimal mengikuti arahan dari Jevan. Hasilnya lebih enjoy, tidak lagi mengantuk dan benar-benar menikmati proses.

Setelah melewati dua jam berkeringat dengan berbagai metode olahraga, Blaire akhirnya bisa beristirahat. Dia duduk di samping Jevan, meluruskan kaki dan mengatur napas.

Jevan memutar tutup botol minuman isotonik, lalu memberikannya pada Blaire. Wanita itu menghabiskannya hingga setengah, barulah dibagi pada pemiliknya.

Blaire melihat Jevan memutar botol, menggunakan posisi bibir yang sama seperti saat dia minum tadi. Bila pria itu bermaksud menggunakan trik basi lewat indirect kiss, dia tidak bodoh untuk langsung klepek-klepek.

Sweet JealousyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang