Ini update terakhir di 2021. Kalau ada yang ingin kalian ucapkan sebelum tahun ini berakhir, itu apa?
***
TIN!
"Buruan deh, Bi." Allura menghela napas melihat jalan Blaire yang sangat lambat. Dia juga yang sudah membunyikan klakson berkali-kali tadi saking tidak sabaran.
Blaire masuk ke pintu belakang, dan agak kaget karena ternyata Ceysa yang duduk di depan samping Jevan. Biasanya Onyx, dan Ceysa paling anti dekat-dekat si Buaya. "Sorry, gue lagi diare," bohongnya.
"Lo beneran lagi sakit?" tanya Allura saat melihat Blaire memakai syal.
Blaire refleks membenahi syal yang terikat di lehernya itu. "Iya, cuaca hari ini dingin banget nggak sih?" tanyanya.
"Panas banget gini Bi," sahut Onyx.
"Berarti emang Bi lagi sakit," tambah Allura.
"Mending Lo OFF dulu aja Bi, ambil cuti sakit," suruh Ceysa bijak.
Bisa Blaire lihat senyum dikulum Jevan dari kaca spion itu. Rasanya dia ingin tarik rambutnya dan bilang, ini semua karena Lo!
"Udah jalan aja Je, gue nggak apa-apa kok," suruh Blaire.
Mobil mulai bergerak keluar dari halaman rumah. Allura berceloteh panjang lebar, namun hanya Onyx yang benar-benar mendengarkan. Tapi ada yang aneh dengan Ceysa hari ini, apa karena wanita itu terlalu pendiam?
"Cey, are you okay?" tanya Blaire sembari memajukan tubuh dan memegang pundak Ceysa.
Allura langsung berhenti bicara, dan ikut menoleh Ceysa. "Iya Cey, tumben Lo hari ini diem banget. Lo sakit ya?" tanyanya juga.
"Nggak kok. Gue nggak apa-apa," ujar Ceysa meyakinkan.
"Yakin Lo nggak papa?" ulang Blaire.
Ceysa mengangguk, mengusap punggung tangan Blaire agar tenang.
"Kenapa nggak istirahat aja? Muka Lo pucat gitu," minta Jevan. "Mau putar balik?"
"Kalian kenapa sih? Gue baik-baik aja kok." Ceysa terlihat berusaha untuk baik-baik saja. Dia kemudian menoleh Jevan dan memegang tangannya, "gue nggak apa-apa."
"Tapi kalau Lo merasa butuh istirahat, jangan dipaksain," minta Jevan.
Ceysa tersenyum dan mengangguk.
"Menurut Lo ada yang aneh nggak sih sama mereka?" bisik Allura.
Blaire diam saja, meski pikirannya pun sama. Ada yang aneh. Ada yang melatari diamnya Ceysa hari ini.
"Nggak usah kepo." Onyx merangkul pundak Allura agar bersandar pada dadanya.
Blaire menoleh ke luar jendela, tidak ingin melihat lebih jauh keanehan itu agar pikirannya tetap terkendali. Tapi karena sudah terlanjur tercemar, dia tetap tak bisa menghentikan kecurigaan yang terlanjur melanda.
***
"Divisi enam!"
"Work on time, overtime results!"
Setelah meneriakkan motto yang jadi andalan tim, mereka semua bertepuk tangan penuh semangat. Kemudian kembali ke kubikel masing-masing untuk melanjutkan pekerjaan. Motto itu selalu menjadi acuan untuk semua anggota tim, bahwa Jevan tidak ingin mereka bekerja melebihi batas waktu normal, namun hasilnya bagaikan lembur.
"Bi, bisa ke ruangan gue?" minta Jevan saat melewati kubikel wanita itu.
Blaire mengangguk. Dia memang ada sesuatu mengenai klien yang harus dibahas dengan Jevan hari ini. Setelah sang atasan masuk lebih dulu, dia membawa banyak kertas menyusul ke dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Jealousy
RomanceWarning: Khusus 18+ bijaklah dalam memilih bacaan yang sesuai usia ya. Blaire dikhianati oleh kekasihnya, lalu menerima bantuan Jevan untuk balas dendam dengan cara yang berkelas. Tapi Blaire lupa kalau Jevan justru lebih brengsek. Ibaratnya, keluar...