Bab 2. Putus Cinta

31.5K 2.7K 778
                                    

Vote dulu yuk, karena kalau udah baca biasanya lupa ✓

Komen done di sini.

Berhubung kemaren rame, Momi jadinya update lagi. Jadi, mau diramein lagi gak nih?

Di bagian akhir ada spoiler untuk next bab loh, hihihi.

***

BUGH!

Sebuah pukulan keras menghantam wajah Arjuna tepat di saat dia sedang membuka pintu mobil untuk wanita selingkuhannya. Pelakunya siapa lagi kalau bukan Jevan, yang tanpa ba bi bu langsung menerjang pacar Blaire itu hingga tersungkur.

"Mampus!" desis Ceysa sembari fokus merekam dengan kamera ponselnya.

"Hajar terus Je!" jerit Allura memberi semangat. Dia sangat senang dengan keputusan Jevan membalas Arjuna tanpa harus melibatkan Blaire.

Arjuna berdiri sembari mengelap darah di sudut bibirnya. Dia meludah ke samping, lalu tertawa sinis. Dia tidak butuh alasan kenapa Jevan tiba-tiba memukulnya, karena sudah jelas tahu dengan jelas.

"Jangan pernah Lo ganggu Blaire lagi, atau gue nggak akan tinggal diam," ancam Jevan dengan sorot mata yang mengerikan.

"Emang sejak awal Lo pengen ambil dia dari gue, kan?" tanya Arjuna sinis. "Ambil aja, gue udah bosen sama dia. Sekalian Lo ajarin dia caranya bikin cowok seneng, jangan cuma pasif."

Tadinya Jevan sudah ingin berhenti, tapi ucapan Arjuna ini memancing emosinya lagi. Tendangan kerasnya langsung menghantam dada Arjuna hingga punggung pria itu menabrak badan samping mobil.

Arjuna terbatuk-batuk saat Jevan menghadiahi pukulan bertubi-tubi di perutnya.

"Lo bilang apa tadi? Blaire pasif? Heh emang dasar otak Lo yang mesum!" Allura menekan pinggang.

"Harusnya Lo beruntung dapetin temen kita yang nggak sembarangan kasih badannya ke orang lain," sindir Ceysa pada wanita murahan yang menjadi selingkuhan Arjuna itu.

Arjuna tertawa. "Coba kalian tanya ke dia, cewek agresif tentu lebih nyenengin, kan?" ejeknya menunjuk Jevan.

Satu hantaman lagi mendarat di wajah Arjuna. Jevan benar-benar muak sekarang.

BRAK!

Ceysa menggebrak kap mobil Arjuna. "Turun Lo!" makinya pada wanita di kursi depan yang ketakutan dengan serangan mereka.

Wanita bergaun sexy warna merah itu turun dengan tubuh gemetar. Dia meringsek ke dekat Arjuna meminta perlindungan.

Arjuna merapikan kemejanya dengan angkuh. Bibirnya masih berdarah dan dadanya terasa ngilu.

"Cewek kayak gini doang yang bikin Lo sampai tega selingkuh dari Blaire? Gila, gue rasa emang selera Lo yang terlalu murahan," maki Allura.

"Emangnya apa lebihnya Blaire dari dia? Ciuman aja pasif, gimana cowok bisa betah." Cibiran Arjuna ini nyaris tidak terdengar.

Jevan bersiap mengangkat tangan lagi tapi Onyx menahannya. "Udahlah Je, nggak ada gunanya mukulin dia. Kita cukup pantau aja si Bangsat ini nggak ngedeketin Blaire lagi," cegahnya.

Saat Jevan lengah, tiba-tiba saja satu hantaman keras mendarat di pipinya. Lantaran tidak siap dengan serangan itu, tubuhnya tersungkur ke tanah.

Tidak terima sahabatnya dipukul, Onyx pun membalas dengan tinjuan yang sama kerasnya. Kali ini sampai membuat hidung Arjuna berdarah.

Terjadilah perkelahian satu lawan satu yang melibatkan Jevan dan Arjuna. Bukannya melerai, malah semua orang di sana jadi penonton.

Wanita yang bersama Arjuna sontak berteriak meminta pertolongan, tapi mulutnya langsung dibungkam oleh Allura dengan dedaunan kering yang baru saja dipungutnya di bawah.

Sweet JealousyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang