PROLOG

1.3K 168 0
                                    

Gemuruh petir terdengar menyeramkan di atas sana. Para prajurit kerajaan saat ini sedang bersembunyi di balik bangunan, menunggu aba-aba untuk masuk ke bangunan tersebut.

Sang Raja mengangkat jari telunjuknya, selang beberapa detik, ia menjentikkan jarinya. Para prajurit yang melihat aba-aba langsung masuk ke dalam bangunan tersebut.

Beberapa orang yang terkejut dengan kehadiran para prajurit kerajaan langsung mengambil apa saja barang yang ada di dekat mereka sebagai bentuk pertahanan diri. Namun, sebagian lainnya mengambil pedang mereka masing-masing. Pertarungan singkat langsung terjadi di bangunan itu. 

Sang Raja mengedarkan pandangannya, menatap musuhnya satu per satu. Ia sejenak menatap langit kesal lantaran orang yang dicari tidak ada. Orang-orang tersebut mulai terpojok karena jumlah mereka yang kalah banyak.

"Di mana pemimpin kalian?" Raja tersebut bertanya. Orang yang ditanya menggelengkan kepalanya, membuat sang Raja kesal.

"Bawa orang-orang ini ke Kerajaan!" serunya.

"Baik, Yang Mulia Raja!" jawab para prajurit itu lalu mulai menyeret orang-orang di dalam bangunan tersebut yang sudah pasrah akan nasib mereka. Karena apa? Sekali mereka terkurung di dalam penjara kerajaan, maka kecil harapan mereka bisa keluar tanpa luka di badan.

Edith: RetrouvaillesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang