24. Pasukan Pelindung

417 86 10
                                    

Sebelum membaca, diharapkan vote terlebih dahulu

Aeris menatap Nalesha yang sedang berjalan ke arahnya. Astaga ... perubahan yang sangat tidak Aeris duga. Nalesha menjadi pasukan khusus? Anak yang suka menjaili orang lain menjadi pasukan khusus?

"Kak Aeris ... kau kembali?" tanya Nalesha ketika ia sudah di hadapan Aeris.

"Astaga ... perubahan kamu bikin Kakak lebih kaget dibanding lihat perubahan Idris," ucap Aeris yang menatap Nalesha dari kaki hingga kepalanya.

"Kak Aeris sehat?" Nalesha bertanya.

Aeris mengangguk. "Sehat, kamu?"

"Sehat tentu," jawabnya sembari tersenyum.

"Kamu ikutin jejak Kak Arjuna untuk jadi pasukan khusus? Kalian berdua disangka Kak Fadh dan Renjana hilang karena diculik Hantu Malam tahu." Ekspresi Nalesha terlihat sedikit terkejut mendengar nama kedua temannya.

"Kau bertemu Kak Fadh dan Renjana, Kak?" Aeris mengangguk menjawabnya.

"Sebelum aku bertemu Valendra, aku bertemu mereka lebih dulu."

"Mereka baik?"

"Tentu saja mereka baik. Kau harus mengunjungi mereka saat tugasmu sudah selesai." Nalesha mengangguk sembari tersenyum.

Tiba-tiba saja, Valendra menepuk-nepuk tangannya, tanda bahwa Nalesha harus kembali berbaris.

"Aku harap kita bertemu lagi, Kak." Setelah mengucapkan kalimat tersebut, Nalesha memeluk erat Aeris, lantas segera berlari menuju yang lain.

Aeris menatap Nalesha dengan tatapan yang sulit diartikan. Baru berbincang beberapa menit, Nalesha harus kembali berbaris bersama prajurit-prajurit lainnya.

Valendra terlihat menaiki kudanya, diikuti oleh para prajurit dan pengawal pribadinya. Mereka langsung memacu kuda masing-masing dengan Valendra yang mempimpin.

Embusan napas terdengar dari Aeris kala rombongan itu sudah benar-benar menghilang dari pandangannya. Ia lantas berbalik badan dan segera berjalan menuju kamarnya.

Setelah beberapa menit berjalan, Aeris sampai di kamarnya. Ia menutup rapat-rapat pintu kamar lalu merebahkan diri di kasur miliknya.

Aeris termenung di dalam kamar, banyak sekali pikiran yang ada di benaknya. Kenapa orang-orang terdekatnya di masa lalu bukanlah warga biasa? Dan beberapa dari mereka pun memiliki latar belakang yang membuat mereka saling berhubungan.

Contohnya—ekhm, suaminya, yang adalah Raja dari tempat yang bernama Hanasta. Keluarga Vamana—keluarga yang menolong Aeris ketika dirinya pertama kali menginjakkan kaki di Hanasta—ternyata saudara tiri dari Valendra, lalu dua bersaudara Vamana tiba-tiba saja menjadi anggota pasukan khusus yang berbeda kelompok. Terakhir, Idris, "adik" di masa lalunya itu sekarang telah menjadi Raja dari Kerajaan Daniswara.

Lagi dan lagi, Aeris mengembuskan napasnya—entah sudah berapa kali ia mengembuskan napas hari ini. Aeris perlu mengistirahatkan pikiran dan tubuhnya, maka dari itu, ia langsung memejamkan matanya dan terlelap.

•••

Sesampainya di Kinasta, matahari sudah hampir terbenam. Para prajurit terpilih dibariskan berdasarkan kerajaan asal mereka. Total ada lima puluh prajurit yang berbaris di halaman Kerajaan Kinasta.

Valendra—beserta raja-raja lainnya masuk ke dalam ruangan tempat mereka memgadakan pertemuan kemarin. Mereka akan membicarakan tentang pembagian lima kelompok pasukan.

Edith: RetrouvaillesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang