Sebelum membaca, diharapkan untuk vote terlebih dahulu
Ketika mengetahui letak markas Hantu Malam, Idris dengan cepat menyiapkan kudanya untuk berangkat saat itu juga ke Hanasta walau sudah malam. Dua anggota Aeris yang diculik Hantu Malam pun ia sediakan kuda agar lebih cepat menuju gunung.
Karena markas Hantu Malam sering berpindah-pindah tempat, Idris harus cepat. Maka dari itu ia tidak ingin menundanya walau hanya besok.
Prajurit yang mengawal Idris berjumlah lima orang. Masing-masing memegang lentera untuk membantu mereka melihat di malam hari.
Idris juga sudah bilang kepada anggota Pasukan Pelindung III bahwa ia akan pergi ke Hanasta untuk menyusun rencana penyergapan. Maka dari itu, Idris berharap Pasukan Pelindung III lebih ketat menjaga wilayah Daniswara.
Tiga prajurit pun ia kerahkan untuk memberi kabar kepada Kerajaan Kinasta, Kerajaan Wistara, dan Kerajaan Kishaka.
Beberapa jam berlalu, Idris dengan kelima prajuritnya akhirnya tiba di Hanasta dini hari, sekitar pukul empat. Valendra yang masih tidur di kamarnya seketika langsung bangun karena mendengar kabar Idris yang datang.
Jika Idris berani pergi menuju Hanasta pada malam hari di tengah kerusuhan seperti ini, Valendra yakin, ia membawa berita besar.
"Apa apa? Mengapa kau nekat meninggalkan kerajaanmu pada malam hari?" Valendra bertanya setelah melihat Idris yang sedang turun dari kudanya.
"Hantu Malam, aku sudah tahu di mana markas mereka," jelas Idris sembari berjalan menuju Valendra.
"Dari mana kau tahu?"
"Anggota Kak Aeris yang hilang tiba-tiba menemuiku. Benar, mereka disekap oleh Hantu Malam dan mereka sedang menunggu kita untuk melakukan penyergapan kepada Hantu Malam." Penjelasan Idris sulit dimengerti oleh Valendra. Raja Hanasta itu mengernyit bingung.
"Maksudmu? Mereka mendatangimu lalu menunggu kita untuk menyergap Hantu Malam?" tanya Valendra sembari berjalan ke ruang pribadinya, diikuti oleh Idris di sebelahnya.
"Mereka datang ke kerajaanku, memberi informasi di mana letak markas Hantu Malam. Lalu, mereka kembali lagi ke markas Hantu Malam agar tidak dicurigai dan malah membuat markasnya berpindah tempat lagi." Penjelasan kali ini dapat dimengerti oleh Valendra. Ia menganggukkan kepalanya.
"Apa kerajaan lain sudah mengetahui tentang ini?"
"Aku sudah mengutus tiga prajurit untuk mengabari masing-masing kerajaan." Valendra mengangguk lagi. Tak sadar, mereka telah sampai di ruang pribadi Valendra. Segeralah mereka masuk untuk memulai merencanakan penyergapan.
Saat ini, rencana akan dibuat oleh Valendra dan Idris terlebih dahulu. Jika raja-raja lain sudah datang, mereka akan menjelaskan rencana yang dibuat dan mendiskusikannya lagi saat raja lain tidak setuju.
"Karena lokasinya berada di pegunungan, mungkin akan banyak anggota Hantu Malam yang lolos. Bisa jadi pemimpinnya juga lolos. Maka, saranku adalah menaruh prajurit-prajurit di titik-titik tertentu." Idris berucap, mulai berdiskusi dengan Valendra.
"Sepertinya rencanamu bagus. Kita taruh saja masing-masing Pasukan Pelindung di pegunungan itu. Karena kita ada lima Pasukan Pelindung yang terdiri dari sepuluh orang per pasukan, aku ingin gunung itu benar-benar dikelilingi oleh Pasukan Pelindung agar tidak ada yang lolos," ucap Valendra menyetujui rencana Idris dan menambahkan rencananya.
Idris mengangguk. "Bagaimana jika Pasukan Pelindung III yang menyergap mereka? Jika mereka sudah agak lelah karena penyerangan mendadak oleh kami, Pasukan Pelindung II mulai menyerang. Jadi, jarak antara Pasukan Pelindung III dan Pasukan Pelindung II berdekatan. Lalu, Pasukan Pelindung I berjaga di kaki gunung, Pasukan Pelindung V berjaga di puncak gunung, dan Pasukan Pelindung IV menyebar?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Edith: Retrouvailles
Historical FictionKenangan masa lalu kembali hadir di hidup Aeris kala ia ditugaskan menuju tahun 1822. [Edith series #2] Sudah diterbitkan oleh Nebula Publisher dan part masih lengkap. Diharapkan untuk membaca Edith: Survive in Past dahulu jika belum membacanya. 04...