Sebelum membaca, diharapkan untuk vote terlebih dahulu
Loria dan Helios akhirnya menemukan jendela besar yang berlubang itu. Mereka dengan hati-hati keluar dan langsung berjalan cepat menjauhi markas Hantu Malam.
Sekeliling mereka hanyalah pepohonan rindang, karena lokasi markas Hantu Malam berada di pegunungan. Langit pun terlihat menggelap, menandakan malam akan segera datang.
"Kita turun?" tanya Loria yang sedang mengambil ranting di tanah.
"Iya. Aku sedikit ingat jalannya walau mata kita ditutup saat dibawa ke sini," jawab Helios tanpa menengok ke arah Loria.
"Baiklah."
Helios mencoba mengingat, lalu tanpa ragu melangkah maju, diikuti dengan Loria di belakangnya.
"Lihat?" kata Helios sembari menatap ke arah bawah. Loria maju beberapa langkah lalu melihat rumah-rumah di bawah sana yang berjarak lumayan jauh.
"Jaraknya memang lumayan jauh, tapi kita pasti bisa. Ayo, Hel!" Loria menarik tangan Helios sembari berjalan cepat ke bawah.
Karena takut rencana akan gagal, Loria dan Helios yang tadinya hanya berjalan cepat berganti menjadi berlari. Daun-daun menempel di badan mereka karena terjatuh di tanah, tetapi mereka tetap melanjutkan lari mereka. Mereka tidak peduli jika jatuh atau terluka, yang penting rencana mereka harus berhasil.
Menit demi menit berlalu, akhirnya mereka sampai di dasar gunung. Rumah warga pun tak jauh dari tempat di mana Loria dan Helios berada. Segera mereka berlari ke permukiman warga. Karena malam sudah datang, mereka sama sekali tidak melihat warga yang keluar dari rumah.
"Menghadap ke raja, 'kan?" Loria bertanya.
Helios mengangguk. "Ayo, kita tidak punya banyak waktu."
Sesaat setelah mereka kembali melangkahkan kaki, terdengar suara dari belakang. "Cepat kembali ke rumah kalian, ini sudah malam."
Loria dan Helios sontak membalikkan tubuh mereka. Terlihat satu prajurit di hadapan mereka, prajurit itu memiliki tubuh yang tinggi.
"Apa kau prajurit kerajaan? Kami ingin bertemu dengan raja." Loria langsung berucap. Ia tidak ingin membuang waktu dengan percuma.
"Untuk apa kalian ingin bertemu dengan raja?" Prajurit itu bertanya memastikan.
"Kami membawa informasi penting. Kami tidak memiliki waktu yang banyak hanya untuk meladenimu mengintrogasi kami di sini." Helios berujar. Prajurit itu nampak terdiam sebentar.
"Ikut aku." Akhirnya, prajurit itu membawa Loria dan Helios menuju kerajaan. Namun, ia hanya membawa mereka ke pintu kerajaan saja, lalu menitipkan mereka berdua ke prajurit yang ada di dalam istana. Prajurit yang membawa mereka langsung pergi entah ke mana.
"Ikuti aku. Aku akan mengantar kalian ke hadapan raja." Loria dan Helios hanya mengangguk, yang penting mereka bisa menemui raja.
Mereka menaiki banyak tangga untuk masuk ke dalam bangunan utama, di mana mereka akan menghadap sang raja.
Pintu terbuka, terlihat seorang laki-laki yang duduk di singgasananya. Loria dan Helios saling tatap lantas mengangguk.
"Maaf mengganggu waktu istirahatmu, Yang Mulia. Salah satu anggota Pasukan Pelindung III menitipkan mereka kepada saya, katanya mereka mempunyai informasi penting yang ingin disampaikan, Yang Mulia." Prajurit itu berucap.
"Baiklah. Aku akan mendengar informasi apa yang mereka sampaikan." Raja dari Daniswara itu pun kini langsung menatap Loria dan Helios.
"Oke, kami tidak akan berlama-lama lagi. Kami berdua adalah korban penculikan Hantu Malam. Kami melarikan diri karena mereka sedang sibuk menyembuhkan luka mereka akibat penyerangan ke Kerajaan Hanasta. Namun, kami akan kembali lagi ke markas mereka karena tidak ingin membuat mereka curiga. Markas mereka berada di pegunungan itu." Loria menunjuk ke luar jendela, yang di mana terdapat salah satu gunung tempat markas Hantu Malam berada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Edith: Retrouvailles
Historical FictionKenangan masa lalu kembali hadir di hidup Aeris kala ia ditugaskan menuju tahun 1822. [Edith series #2] Sudah diterbitkan oleh Nebula Publisher dan part masih lengkap. Diharapkan untuk membaca Edith: Survive in Past dahulu jika belum membacanya. 04...