Sebelum membaca, diharapkan untuk vote terlebih dahulu
Raja-raja lainnya telah berdatangan. Valendra dan Idris segera memberitahu rencana menyergap Hantu Malam. Ketiga raja dari Kerajaan Kinasta, Wistara, dan Kishika itu langsung menyetujui rencana Valendra dan Idris.
Karena ketiga raja lainnya datang saat malam hari, mereka memustuskan untuk menyerang Hantu Malam di esok hari saat matahari telah menyinari bumi. Alasannya karena mereka memperhitungkan hal-hal yang mungkin terjadi saat menyerang di malam hari, seperti anggota Hantu Malam yang tidak lengkap karena mereka akan beraksi di malam hari dan raja-raja yang baru tiba juga di malam hari, mereka butuh untuk beristirahat.
Valendra dan Idris juga sudah memberitahu bahwa lima puluh prajurit mungkin tidak akan cukup untuk mengalahkan mereka, tetapi tidak ada yang bisa dimintai bantuan. Prajurit lainnya di setiap kerajaan harus berjaga di kerajaan masing-masing dan kerajaan lain tidak ada yang ingin berhubungan karena takut Hantu Malam akan mengincar kerajaan mereka juga.
Valendra mencoba berpikir lagi, walau ia selalu menang dalam pertempuran, tetap saja kali ini lawannya adalah Hantu Malam, mereka tidak bisa disepelekan. Valendra akhirnya memutuskan untuk menambah sepuluh prajurit dari kerajaannya. Ia tidak bisa menambahkan lagi, karena prajurit di kerajaannya juga sedang dalam kondisi yang tidak baik akibat penyerangan terakhir Hantu Malam di kerajaannya. Valendra juga tidak mungkin memakai cara lama dengan mengumpulkan warga-warga yang cukup umur untuk serangan kali ini.
Sebelum tidur, Valendra mengumpulkan enam puluh prajurit untuk memberitahukan lokasi masing-masing dan kapan mereka akan mulai menyerangnya. Ditemani oleh Idris, Valendra mulai menjelaskan rencananya yang dibantu juga dengan peta gunung.
"Bagian kaki gunung akan dijaga oleh Pasukan Pelindung I. Kalian harus memastikan tidak ada anggota Hantu Malam yang keluar dari gunung." Valendra berujar sembari menunjuk kaki gunung di peta.
"Puncak gunung akan dijaga oleh beberapa Pasukan Pelindung V. Karena puncak gunung tidak seluas itu dan kita hanya berjaga-jaga agar anggota Hantu Malam tidak ada yang kabur dari puncak gunung."
"Kita tidak tahu perlengkapan mereka apa saja. Yang pasti, perlengkapan mereka lebih unggul dibanding kita karena bisa menculik orang tanpa meninggalkan jejak." Idris melanjutkan ucapan Valendra.
Valendra mengangguk menyetujui ucapan Idris. "Kudengar di pulau lainnya, mereka menemukan alat untuk terjun dari puncak gunung dengan aman. Walaupun pulau itu sangat jauh, tapi tidak menutup kemungkinan Hantu Malam memilikinya. Maka, itulah tugas Pasukan Pelindung V."
"Kemudian Pasukan Pelindung IV akan menyebar ke seluruh hutan. Kalian akan dibantu oleh sepuluh prajurit tambahan dari Hanasta dan lima prajurit dari Pasukan Pelindung V. Total ada 25 prajurit yang menyebar ke seluruh hutan."
Idris menyentuh bahu kanan Valendra, yang berarti ia ingin menambahkan sedikit, maka Valendra menghentikan ucapannya sebentar.
"Untuk 25 prajurit yang menyebar di hutan, dimohon untuk kerja sama kalian. Walaupun belum mengenal satu sama lain, kalian harus kompak dan saling membantu, mengerti?"
"Mengerti, Yang Mulia!" Ke–25 prajurit itu serentak menjawab.
Valendra pun melanjutkan ucapannya setelah memastikan Idris selesai berbicara. "Untuk Pasukan Pelindung III, kalian akan menyerang pertama. Raja Idris akan mengomando kalian untuk memasuki markas secara diam-diam dan mulai menyergap. Ikuti saja apa yang dikatakannya.
Lalu Pasukan Pelindung II, kalian menunggu Pasukan Pelindung III untuk menyerang lebih dulu. Jika ada yang berusaha untuk kabur, kalian halangi. Jika Pasukan Pelindung III sudah mulai kewalahan, maka kalian akan masuk, membantu Pasukan Pelindung III. Apa kalian sudah mengerti tugas masing-masing?" tanya Valendra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Edith: Retrouvailles
Historical FictionKenangan masa lalu kembali hadir di hidup Aeris kala ia ditugaskan menuju tahun 1822. [Edith series #2] Sudah diterbitkan oleh Nebula Publisher dan part masih lengkap. Diharapkan untuk membaca Edith: Survive in Past dahulu jika belum membacanya. 04...