Menikah itu bukan tentang siapa cepat dia dapat. Bukan tentang gengsi takut dibilang tidak laku.
Menikah itu jika kau sudah mampu. Mampu menerima pasanganmu apa adanya.
Tak hanya dalam bentuk fisik yang nantinya berubah termakan usia.
Tapi tentang rasa kesetiaan yang akan kau jamin sampai akhir hayatmu.
Menikah itu, ketika kau menemukan suatu kelebihan pasanganmu dan seribu kekurangannya,
Tapi tetap bersyukur dengan apa yang ada padanya dan memeluk erat semua kekurangannya. Seraya memperbaiki tanpa menuntut lebih.
Menikah itu bukan janji sehari, tetapi janji setia sampai mati.
Menikah itu, berarti kau sudah harus siap tidak melirik apapun lagi, karena diluar sana saat itu atau nanti, pelan tapi pasti akan banyak orang tak tahu diri, yang menginginkan kau meninggalkannya, dengan segala bentuk godaan atas kelebihan yang tak kau temukan dipasanganmu.
Menikah itu, ketika kau harus siap dengan segala rasa bosan berhadapan dengannya setiap hari, mencium aroma tubuhnya ngantuknya ketika bangun pagi.
Kau harus bisa mengatasi rasa bosanmu sendiri, tanpa sedikitpun berniat pergi. Semua bisa kau bagi tanpa harus mencari lagi.
Jika kau mau menua bersama, kau juga harus belajar bersama, memahami arti sebuah hidup, dalam tujuan pertemuan dan kebersamaan sampai akhir hayat nanti.
Medan, 23 Februari 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja (Diangkat Dari Kisah Nyata)
Fiksi RemajaTepatnya 1 tahun 8 bulan sudah akan tiba. Dimana masa-masa yang sangat sulit, hari demi hari beriringan dengan sunggingan senyum manis dihampiri dengan perasaan yang masih membekas_memar. Aku perlu tau, seakan menjadi topik pembicaraan kita tempo ha...