Tak ada sedetik pun yang dapat diputar kembali. Seperti hal yang telah disia-siakan. Tak ada gunanya tuk disesali.
Sedangkal apapun hati seorang manusia, ketahuilah, ia bisa menyimpan rasa sakit yang teramat dalam. Semanis apapun rupa yang ditunjukkan, ada kalanya tergurat sirat kepedihan yang membingkai semu.
Hidup tak sejernih air dalam telaga. Hati tak seteguh batu permata. Jadi, biarlah tangis yang mengalir membasuh segala ketidaksempurnaan keduanya, serta relakan goresan senyuman yang mempercantik luka yang pernah terkubur teramat dalam.
Langit mendung selalu tau, bagaimana kala hati sekelabu dirinya. Ia menurunkan hujan untuk membias air mata yang menjatuhi pipi, meminta petir untuk bergema, menyamarkan jerit pilu yang terluka, menghembuskan angin yang menusuk perih luka yang tak kunjung usai.
Medan, 17 Februari 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja (Diangkat Dari Kisah Nyata)
TienerfictieTepatnya 1 tahun 8 bulan sudah akan tiba. Dimana masa-masa yang sangat sulit, hari demi hari beriringan dengan sunggingan senyum manis dihampiri dengan perasaan yang masih membekas_memar. Aku perlu tau, seakan menjadi topik pembicaraan kita tempo ha...