Cara Melupakanmu

75 2 0
                                    

Sepenggal kata yang setiap saat tersusun hampir menjadi sebuah kalimat dan menjadi sebuah paragraf yang seakan menjadi kaku dan kusam dalam tiap lembar yang menyatu dengan lembar lainnya, kini hampir telah pudar. ɑϑå yang mampu menebak atau menerka akan tetesan ϑäπ percikan ăïř jatuh yang telah menyentuh dasar permukaan ƮΣҧράƮ Ϋά̲̣̥ηġ halus ϑäπ suci yang ku sebut kesedihan. Berharap mampu memaksa untuk mengulang mundur pun kini ƗƗɑηƔɑ̤̥̈̊ seperti debu tanah Ϋά̲̣̥ηġ tertiup angin melambai kesana-kemari tak tentu arah Ϋά̲̣̥ηġ ku sebut perjalanan. Ketika mampu untuk berbicara adalah sebuah kalimat monolog Ϋά̲̣̥ηġ saat ini ku pahami, ketika titik embun menyapa yang ku sebut pengharapan. Ini kali pertama Ƌɑ̣̇яǏ sekian banyak tahun-tahun yang telah ku alami menjadi sebuah misteri yang ku sebut penantian. Bukan untuk menghindari, tapi untuk mengakhiri yang ku sebut perpisahan. Bahkan tanpa bermaksud bersembunyi, karna ƗƗɑηƔɑ̤̥̈̊ άκαπ mengundang beribu tanya seperti 5W+1H. Itupun trjawab δεηƍαη bahasa tubuh yang ku sebut ksadaran. Tatkala menjadi bias ϑäπ bunyi merdu suara kepakan sayap burung pipit smbil mengitari altar gereja Ϋά̲̣̥ηġ ƘƱ sebut kemerduan. Aku adalah oяåήĞ yang bisa tahan, sesering mata coklatku melihat δεηƍαη kecepatan frekuensi untuk brgrak cpat membalikkan telapak tangan yang ku sebut waktu. Kali ini aku disebut Ϋά̲̣̥ηġ paling beruntung bukan Ƌɑ̣̇яǏ sekian banyak oяåήĞ Ϋά̲̣̥ηġ berlalu lalang Ƌɑ̣̇яǏ ƮΣҧράƮ ku berpiijak pada setapak kaki menjinjing. Nmun Ƌɑ̣̇яǏ sekian banyak hari yang telah terlewatkan begitu saja tanpa menggunakan tanda baca Ϋά̲̣̥ηġ ku sebut kesempatan. Mungkin tak mampu terbalaskan, sekalipun masih ada peluang untuk menghitung maju gerakan arah Ϋά̲̣̥ηġ lambat ϑäπ ku lhat hidup yang trprngkap itu, kini terlihat terkatung-katung yang ku sebut pembalasan. Sesering mendengar detik jam berdetak ϑäπ mentari mulai terpancar ϑΐ sudut kota yg menghangatkan ϑäπ menyejukkan hariku dalam langkah maju ke depan berbelok sedikit ke pertikaian, lurus ke depan ϑäπ berbelok tajam hingga berhenti di ujung jalan oleh hiruk pikuk, mengusir kepenatan yang ku sebut semngat. Kini hampir kelak tiba ϑΐ tujuan sekalian terucap kata ϑäπ sebaait sajak memenuhi wadah Ϋά̲̣̥ηġ kini berembun oleh setiap tingkap Ϋά̲̣̥ηġ merapuh, mnjadi kokoh sekalianpun trtiup ϑäπ trguncang Ϋά̲̣̥ηġ ƘƱ sebut pencapaian tiba.

Medan, 22 Februari 2017

Senja (Diangkat Dari Kisah Nyata)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang