Hujan datang lagi menyapa sepinya hati yang tersandra kebisuan dalam secangkir teh hangat. Aku kembali mendengar lagu itu. Suara rindu yang sudah lama tidak pernah ada diantara gemerciknya, aku melihat satu impian yang tertimbun dalam jutaan harap. Terlupakan oleh berbagai kisah yang tak pernah berakhir indah.
Adalah luka yang mereka sebut sebagai lubang duka, membius rakus dalam haus.
Adalah luka yang karnanya mereka sandingkan dengan neraka, mengerat kuat tiada sumbat.
Adalah luka yang mereka sanggup terka akar rimbanya. Pergi lari untuk sendiri.
Adalah luka yang mereka kupas dalam gerogotan jiwa, menyisahkan kepiluan.
Aku terjebak dalam fatamorgana dan terbutakan oleh pesan dalam hujan yang tidak bisa ku terjemahkan. Mungkin karna hati yang tak lagi terisi. Semuanya hanya ku jawab dengan diam, karna keinginan itu akhirnya ikut menusuk dalam genangan.
Selalu ada yang tak bisa dimiliki. Yasudah, ku biarkan saja cita-cita itu terbuang. Aku berharap suatu saat bisa terlupakan.
Medan, 28 Januari 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja (Diangkat Dari Kisah Nyata)
Genç KurguTepatnya 1 tahun 8 bulan sudah akan tiba. Dimana masa-masa yang sangat sulit, hari demi hari beriringan dengan sunggingan senyum manis dihampiri dengan perasaan yang masih membekas_memar. Aku perlu tau, seakan menjadi topik pembicaraan kita tempo ha...