Lihat, ada yang diam-diam memendam rasa. Kala lengkungan di wajahmu berurai di bawah purnama. Kemudian mengingat semua netra, bahwa tiada yang punya titik tera.
Ada yang sembunyi di balik gagu. Meresah, mendesah, menanti untuk ditemu oleh usaha semu.
Ada yang merindu meski tidak terambah rungu. Lihat, ada yang marah diam-diam kepadamu. Bercumbu dengan keadaan untuk sama-sama merayu. Bahwa inginnya hanya bergulat dengan hati sendiri.
Bukan apa, lukanya sudah terlalu dalam untuk selalu tersakiti. Ada sebuah rasa, namun tak sempat bersua. Ada sebuah pertanyaan, namun tak ada jawabnya.
Sore senja diantara kata, berharap sang fajar tak menambah tanya. Aku sudah terbiasa menyulam nada cinta. Terpaut benang, putus tepat ditengah.
Terkadang kau ada, tiba-tiba hilang begitu saja. Terkadang kau menemani, tiba-tiba kau pergi.
Mulanya aku bertanya (kenapa). Tapi, kini aku tau alasannya.
Aku bukan satu-satunya.
Medan, 19 Januari 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja (Diangkat Dari Kisah Nyata)
Teen FictionTepatnya 1 tahun 8 bulan sudah akan tiba. Dimana masa-masa yang sangat sulit, hari demi hari beriringan dengan sunggingan senyum manis dihampiri dengan perasaan yang masih membekas_memar. Aku perlu tau, seakan menjadi topik pembicaraan kita tempo ha...