Puisimu menjeda hampa memasung lara, menatap asa, menjadikan semua yang ada berbicara.
Kata-katamu berayun memanjakan segenap rindu tentang narasi yang tersusun akan ku eja setiap aksara satu demi satu.
Seperti air diksimu mengalir menggenang di ceruk hati, menyisakan kelu di bibir, menjelajah serat-serat mimpi.
Lucu itu saat kau bilang kita selamanya, tapi nyatanya hanya berakhir sampai jumpa.
Tak apa,
Pergilah seperti lainnya, tinggalkan aku sendiri seperti yang lainnya, sakiti aku seperti yang lainnya.
Terbangkan aku ke cakrawala, lalu hempaskan seperti yang lainnya.
Tak apa,
Lakukan saja.
Aku sudah terbiasa.
Medan, 20 Januari 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja (Diangkat Dari Kisah Nyata)
Teen FictionTepatnya 1 tahun 8 bulan sudah akan tiba. Dimana masa-masa yang sangat sulit, hari demi hari beriringan dengan sunggingan senyum manis dihampiri dengan perasaan yang masih membekas_memar. Aku perlu tau, seakan menjadi topik pembicaraan kita tempo ha...