Awan gelap ini cukup mewakili rasa pilumu terhadap kehidupan, cukup mewakili rasa lesumu terhadap suasana, cukup mewakili lukamu yang mulai memar.
Sepotong awan ini aku kirimkan di hadapanmu. Agar kau tau, hari ini kau dan semesta sama-sama mempesona. Walau sedih sedang melanda.
Ku gantung rasaku di kaki langit. Sebab, aku tidak membutuhkannya lagi. Biarlah dia basi oleh aliran waktu. Karna ku tau, setitik cahaya itu telah redup tak sisakan sesuatu.
Jika saja setiap waktu adalah awal dari perjumpaan, jika saja setiap percakapan adalah awal dari pernyapaan, jika saja setiap perbuatan tidak pernah terselip kata keliru, jikas saja tidak pernah tersandung kata salah, jika saja setiap akhir adalah awal, jika saja dan hanya jika saja.
Kasihan, ia rela tersenyum hanya untuk mengimbangi. Apakah itu bukan pura-pura namanya? Padahal hati nya untuk oranglain. Coba saja kau berikan aku satu alasan saja (mengapa) (?)
Medan, 03 Februari 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja (Diangkat Dari Kisah Nyata)
Teen FictionTepatnya 1 tahun 8 bulan sudah akan tiba. Dimana masa-masa yang sangat sulit, hari demi hari beriringan dengan sunggingan senyum manis dihampiri dengan perasaan yang masih membekas_memar. Aku perlu tau, seakan menjadi topik pembicaraan kita tempo ha...