Kita adalah malam, yang sengaja buta saat pagi mulai mendekat, melupakan siklus yang hampir tak pernah bisa berujung.
Kita adalah kenaifan yang berujung kenyataan, bertengger dalam dua cangkir kopi yang karenanya kita saling bertatap.
Tidak ada yang menyalahkan mentari, kenapa ia terlalu kuning di pagi hari. Karna semua tau, itu bukan maunya.
Tidak ada yang menyalahkan daun-daun, kenapa ia begitu rusuh di musim gugur. Karna semua tau, itu bukan maunya.
Tidak ada yang menyalahkan hujan, kenapa ia datang tak pernah sendirian. Karna semua tau, itu bukan maunya.
Tidak ada yang menyalahkan pelangi, kenapa ia datang singkat saja. Karna semua tau, itu bukan maunya.
Tidak ada pula yang menyalahkan hati, kenapa ia begitu naif dalam menanti. Semua tau, itu bukan inginnya.
Tidak ada yang salah. Semuanya tetap berjalan meski ada yang tak ingin. Tapi bumi hanya berputar.
Medan, 12 Februari 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja (Diangkat Dari Kisah Nyata)
Teen FictionTepatnya 1 tahun 8 bulan sudah akan tiba. Dimana masa-masa yang sangat sulit, hari demi hari beriringan dengan sunggingan senyum manis dihampiri dengan perasaan yang masih membekas_memar. Aku perlu tau, seakan menjadi topik pembicaraan kita tempo ha...