Tak selamanya perpisahan itu luka. Tak selamanya pertemuan itu bahagia. Karna berpisah denganmu aku senang, dan bertemu denganmu aku terkekang.
Kau basah, katanya dalam gelisah. Menepi kala hujan membasahi tulang pipi, bungkam semua angin. Jangan takut pada hujan, dia bukan lawan taruh menawan.
Kau akan sampai, tukasnya di balik rinai. Hujan hanya perkara awan yang jatuh karna angan. Nikmati saja, atau berlari dan mencari tempat berhenti.
Hanya perduli tanpa perhatian, hanya berucap tanpa berfikir. Apakah kau tak pernah sejenak memikirkanku? Seharusnya dirimu hanya boleh mendambaku. Nyatanya tidak. Kau malah mendamba seseorang di masa lalumu.
Maaf, perpisahan ini memang tak indah. Namun, setidaknya hatiku tak lagi gundah. Karna menanti pertemuan saja susah.
Selama ini aku bertahan untuk siapa?
Lantas, aku ini kau anggap apa?Medan, 27 Januari 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja (Diangkat Dari Kisah Nyata)
Teen FictionTepatnya 1 tahun 8 bulan sudah akan tiba. Dimana masa-masa yang sangat sulit, hari demi hari beriringan dengan sunggingan senyum manis dihampiri dengan perasaan yang masih membekas_memar. Aku perlu tau, seakan menjadi topik pembicaraan kita tempo ha...