Kasa alam bertabur biru menjejali pilu dalam hati bergelut kelu. Cangkirmu disini, tapi kau lama kembali. Sekian lagi, aku kau tinggal pergi.
Demi bilangan delapan lalu, kau bahkan masih tersenyum genit. Ku saksikan itu lebih pada rasa legit. Lalu bersenandung faba pada bayang maya.
Pada rujuk rima yang tak sempat terucap, ada binar yang terurai membias dalam cerita penuh rangkai. Lalu bangga kau juluki dia sebagai wahai.
Katakan jika alam sedang bergurau. Kenapa aku yang lebih dulu, tak jua dapat hirau? Aku yang menunggu, kenapa kini menelan halau? Memang benar, alam sedang ingin bersenda gurau.
Medan, 09 Januari 2017
Note : Penulis berhenti menulis sebuah cerita dan memutuskan untuk menulis puisi.
WARNING ! Jika ada kata-kata masa lalu dan kata-kata galau. Itu tidak bermaksud penulis sedang galau. Ditekankan sekali lagi, penulis tidak sedang galau, hanya saja suka dengan kata-kata (sok) galau. hehehe :D
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja (Diangkat Dari Kisah Nyata)
Teen FictionTepatnya 1 tahun 8 bulan sudah akan tiba. Dimana masa-masa yang sangat sulit, hari demi hari beriringan dengan sunggingan senyum manis dihampiri dengan perasaan yang masih membekas_memar. Aku perlu tau, seakan menjadi topik pembicaraan kita tempo ha...