Senja tak pernah jenuh melukis malam. Meski pada akhirnya menghasilkan temaram, memasung matahari dengan tirai kelam. itulah ungkapan cinta sang pelukis malam.
Embun tak butuh warna agar daun mencintainya, sebab beningnya menyatu menghempaskan cela. Sang daun menjadi berkilau dengan gagahnya. Ceria merajai pagi mengusir setiap lara.
Basuhlah wajahmu dengan temaram agar hatimu terusik cahaya. Relakan hatimu melukis malam agar esok hari kan menjadi nyata.
Pada secangkir teh, ku sembunyikan sekelumit kehangatan. Dari rindu yang kemudian menjadi candu karna seperti biasa. Ku biarkan rasanya hambar tanpa gula.
Juga pada secangkir yang sama, ada kata yang kehilangan makna. Karna senyummu adalah manis yang pernah di curi hujan dariku.
Medan, 25 Januari 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja (Diangkat Dari Kisah Nyata)
Genç KurguTepatnya 1 tahun 8 bulan sudah akan tiba. Dimana masa-masa yang sangat sulit, hari demi hari beriringan dengan sunggingan senyum manis dihampiri dengan perasaan yang masih membekas_memar. Aku perlu tau, seakan menjadi topik pembicaraan kita tempo ha...