Aku masih berada di angka satu. Dimana ada tentang hujan atau musim kemarau. Dimana ada tentang cinta dan kegilaan yang terikat terlalu lama pada luka.
Harusnya tidak perlu ku nikmati senyum itu. Jika hanya menciptakan keraguan dalam berjuta kemungkinan yang datang dan pergi menjadi ilusi.
Percaya katamu?
Kau bahkan berbohong tentang bulan-bulan dalam kalender itu tidak pernah berduka. Aku selalu menyimpan tanya. Bukan aku, tapi dirimu yang seenaknya meninggalkan sepi.
Lantas, harus ku apakan sisa-sisa hati yang berserakan dalam penantian?
Karna pertanyaan tentang kita selalu tertahan pada dinding yang tak mungkin ku lewati. Dan kamu hanya menjadi mimpi yang tersaji dalam secangkir teh di pagi hari.
Medan, 31 Januari 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja (Diangkat Dari Kisah Nyata)
Ficção AdolescenteTepatnya 1 tahun 8 bulan sudah akan tiba. Dimana masa-masa yang sangat sulit, hari demi hari beriringan dengan sunggingan senyum manis dihampiri dengan perasaan yang masih membekas_memar. Aku perlu tau, seakan menjadi topik pembicaraan kita tempo ha...