Disudut kota kita pernah berandai-andai,
mempunyai mimpi sebanyak pasir dipantai,
memiliki khayalan seluas alam semesta,
menjumputi sebanyak mungkin mutiara.
Gentingan suaraku bergelombang mengisi ruangan tempo itu.
Gegep gempita mengalunkan nada seirama hentakan kakimu.
Senja dari luar jendela membuntuti senti demi senti wajah kita.
Dan aku hanya bisa menelusuri mata coklatmu dengan manja.
Kadang, sesekali kita bertengkar dengan alur acak.
Sesalku harus menggertakkan gigiku menahan emosi yang memuncak.
Kau penuh dengan amarah, barangkali emosi
Kesalku semakin menjadi-jadi.
Aku tak mudah untuk kau rayu lagi_emosi!
Medan, 13 Januari 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja (Diangkat Dari Kisah Nyata)
Teen FictionTepatnya 1 tahun 8 bulan sudah akan tiba. Dimana masa-masa yang sangat sulit, hari demi hari beriringan dengan sunggingan senyum manis dihampiri dengan perasaan yang masih membekas_memar. Aku perlu tau, seakan menjadi topik pembicaraan kita tempo ha...