Rasanya terlalu sering aku mengadu_menyebut namamu dalam tangisan pilu. Berkabung dalam pikiranku sendiri. Haruskah begini?
Melihatmu yang sama sekali tidak sama, melihat kita yang sama sekali tidak bersisa. Ku ulangi lagi, haruskah begini?
Tanya pada dinding kamar, seberapa sering mataku merah nanar.
Tanya pada jendela, seberapa sering aku melamun di dekatnya.
Dan lagi,
Tanya pada bulan, seberapa sering aku menggantung angan.
Mau diapakan, lukanya basah
Darah merah merembes menganga
Diplester sudah, dibubuhkan obat pun sudah
Setetes dua tetes
Bulir berjatuhan
Berapa lama lagi disiksa begini
Dikoyak bajunya memaksa agar dibebat sebagian
Parah lagi
Terus-terusan
Lalu mati
Apakah ini yang kau namakan cinta ?
Itulah kenapa aku bisa bertahan.
Medan, 15 Januari 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja (Diangkat Dari Kisah Nyata)
Teen FictionTepatnya 1 tahun 8 bulan sudah akan tiba. Dimana masa-masa yang sangat sulit, hari demi hari beriringan dengan sunggingan senyum manis dihampiri dengan perasaan yang masih membekas_memar. Aku perlu tau, seakan menjadi topik pembicaraan kita tempo ha...