Itulah Kenapa,

131 4 0
                                    

Rasanya terlalu sering aku mengadu_menyebut namamu dalam tangisan pilu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rasanya terlalu sering aku mengadu_menyebut namamu dalam tangisan pilu. Berkabung dalam pikiranku sendiri. Haruskah begini?

Melihatmu yang sama sekali tidak sama, melihat kita yang sama sekali tidak bersisa. Ku ulangi lagi, haruskah begini?

Tanya pada dinding kamar, seberapa sering mataku merah nanar.

Tanya pada jendela, seberapa sering aku melamun di dekatnya.

Dan lagi,

Tanya pada bulan, seberapa sering aku menggantung angan.

Mau diapakan, lukanya basah

Darah merah merembes menganga

Diplester sudah, dibubuhkan obat pun sudah

        Setetes dua tetes

        Bulir berjatuhan

        Berapa lama lagi disiksa begini

Dikoyak bajunya memaksa agar dibebat sebagian

Parah lagi

Terus-terusan

Lalu mati

Apakah ini yang kau namakan cinta ?

Itulah kenapa aku bisa bertahan.

Medan, 15 Januari 2017

Senja (Diangkat Dari Kisah Nyata)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang