Aku ingin datang padamu dengan nuansa, yaitu segaris pelangi setelah gerimis di musim klimis. Biar saja aku lewat. Singkat. Pesat!
Memang mauku kau tetap disini menjadi jelmaan raja dua cangkir kopi. Tenggelam, lalu tertawa pada kiat tanpa harap. Biarkan saja!
Biar dihalau, waktu deru kecil kian membias. Keras, ganas, tanpa batas.
Matahari tidak malu pagi ini, angin menghunus ketika melihat luka kian pelik, semesta tau apa yang dirasa cukup untuk membunuh hujan.
Matahari tidak malu hari ini, bersemu kuning di tengah paradigma yang tak ditemu, sabda elang melangkah pula kian melaju merasuk hilang dalam kelabu. Garangnya mengerat, bergerak, lalu dekat.
Medan, 10 Januari 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja (Diangkat Dari Kisah Nyata)
Teen FictionTepatnya 1 tahun 8 bulan sudah akan tiba. Dimana masa-masa yang sangat sulit, hari demi hari beriringan dengan sunggingan senyum manis dihampiri dengan perasaan yang masih membekas_memar. Aku perlu tau, seakan menjadi topik pembicaraan kita tempo ha...