Angin membelai perlahan, berhembus seperti bersahutan seolah membawamu datang.
Lalu, tiba-tiba dia berhenti dan hilang.
Sama.
Sama sepertimu, ya?
Aku sudah selangkah lebih maju. Jadi, tolong jangan pernah lagi memanggilku. Jangan biarkan aku menengok ke arahmu. Jangan biarkan aku kembali menatapmu.
Itu membuatku ingin kembali ke masa lalumu. Bukankah kita berbeda? Jangan goda aku dengan harapan palsumu. Jangan membuatku jatuh hati lagi padamu.
Aku lelah. Tolong, bantu aku (bukan menutup hati, karna takut jatuh cinta lagi).
Aku tidak sepayah itu kok.
Aku hanaya tak ingin menangisi masa lalu, tak ingin terlihat lemah, tak ingin berperang dan kalah.
Bukan ini namanya payah jika menangisi hal yang sama?
Aku bersyukur, kau pernah ada (dihari-hariku).
Medan, 11 Februari 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja (Diangkat Dari Kisah Nyata)
Teen FictionTepatnya 1 tahun 8 bulan sudah akan tiba. Dimana masa-masa yang sangat sulit, hari demi hari beriringan dengan sunggingan senyum manis dihampiri dengan perasaan yang masih membekas_memar. Aku perlu tau, seakan menjadi topik pembicaraan kita tempo ha...