4

518 63 1
                                    


 
            Nyatanya, setelah kemarin Taeyong hampir menabrak Jongin dan meninggalkan dia di restoran itu, Taeyong tidak pergi ke kampusnya, dia malah kembali pergi ke apartemennya lalu membaringkan tubuhnya dan terlelap di alam mimpi.
Dia sudah tidak peduli pada dosennya yang terus menelponnya untuk bertanya kenapa tidak datang. Taeyong merasakan kepalanya pecah, dia tidak mengerti, sebanyaknya siswa dosen itu hanya dia yang selalu ditolak untuk masalah skripsinya.
Jika tidak ada hukum di negaranya, mungkin dia akan membunuh dosennya itu, itu tidak buruk juga.

Untuk saat ini taeyong kembali bersiap, dia ingin pergi ke kampus. Sekarang taeyong sudah berada di kampusnya. Dia pergi ke arah tempat dosen yang di janjikan, saat dia menuju ke arah ruang dosennya, dia melihat Jung-woo dan Jaehyun sedang berdua, dia ingin menghampirinya namun dia langsung di panggil oleh dosen yang di janjikan nya. Ternyata dosen itu melihatnya, Taeyong mendengus kesal dia menghentakkan kakinya dan mulut yang tanpa sengaja dia majukan berjalan menuju dosennya itu dengan kaki yang di hentakan.

"Dosen sialan, selalu menggangguku argghhh appa eomma aku tidak kuat dengan siksaan si dosen itu. " Gerutu Taeyong.

• • •

         Membutuhkan setengah jam Taeyong merevisi judul skripsinya itu untuk di Terima dosennya, lalu di keluar dari ruangan itu. Dia mencari Jae-hyun dan Jung-woo yang tadi sedang berdua. Sebenarnya Taeyong bukan hanya melihat mereka berdua sedang duduk tapi mereka sedang berpelukan. Tapi dia menyangkal pikiran buruknya, dia terus bergumam 'mereka sahabat, mungkin Jung-woo sedang ada masalah'

Saat kembali melangkahkan kakinya, ada notifikasi dari handphonenya.

Jaehyun-ie💕


Yong, kami sedang ada di kantin kemarilah

Oke jae, aku akan kesana

Dilihat

Setelah mendapat pesan, Taeyong langsung menuju ke arah kantin. Disana para sahabatnya sudah berkumpul, sebenarnya dia mau bertanya tentang pelukan yang ia lihat tadi, tapi rasanya dia tidak mau untuk bertengkar hal sepele.

Sepele matamu, labrak terus nangis istri yang tersakiti- author

Author gendeng, kan semua ada di tangan lu- taeyong

Oh iye sory lupa, lu mau gw jodohin sama siapa? - author

Kalo bisa duda kaya raya- taeyong

Hem, masih muda senengane duda- author

~Back topik

         Setelah itu Taeyong duduk di sebelah Yuta, kenapa di sebelah Yuta? Karna di sebelah Jae-hyun sudah ada Jung-woo jadi tidak mungkin menyuruhnya pindah.

"Tae, kenapa kemarin kau tak masuk? Sakit? Kenapa tidak menelfon. "

"Oh kemarin aku hampir menabrak orang Yut, jadi aku harus bertanggung jawab. "

"Eh, apa parah? "

"Kau bodoh yut? " Ucap Jungwoo dia sedang meminum jusnya.

"Aku bilang hampir, bukan menabraknya. "

Yuta mengangguk, benar otaknya sekarang sedikit lemot.

The First Lie Of Happiness [Kaiyong] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang