Happy reading!!!Taeyong dan Jongin sudah selesai membersihkan tubuh mereka, mereka juga sudah berganti pakaian. Taeyong yang niatnya tidak mau menginap tidak membawa baju, jadi dengan terpaksa dia memakai baju Jongin, terlihat besar kepadanya. Taeyong menatap dirinya di depan cermin, baju yang besar dan celana pendek yang tidak terlihat karena tertutup bajunya. Taeyong mendengus, saat seperti ini terlihat seperti anak manis sekali.
Jongin yang melihat Taeyong berdiri di depan kaca tersenyum kecil, dengan pelan dia menghampiri kekasihnya lalu memeluknya perlahan, dia menumpukan kepalanya di bahu Taeyong.
"Kenapa sayang? Kenapa cemberut begitu?" Di iringi dengan kekehan.
"Hyung, bajunya besar sekali. Ini salah Hyung yang memintaku untuk menginap. " Taeyong menatap wajah Jongin lewat kaca, mereka saling memandang.
"Iya ini salah Hyung, kau mana pernah salah sayang. " Pasrah Jongin, dia mengalah saja dari pada tidak bisa bermanja-manja dengannya.
Taeyong tersenyum senang saat Jongin mengalah untuknya, dia membalikkan tubuhnya lalu mengalungkan tangannya ke leher Jongin.
"Hyung kau tau tanggal berapa sekarang? "
"Tidak, aku lupa sayang. "
Mata Taeyong membulat terkejut "apa? Tega melupakan tanggal berharga ku. " Dengan kesal Taeyong keluar dari kelas dan membanting pintu.
Dalam diam Jongin tersenyum samar dan menggeleng pelan. Dia menaruh tangannya di saku celanaya lalu berjalan keluar ke lantai bawah.
Setelah sampai, Jongin melihat Taeyong sedang mengerucutkan bibirnya itu. Di mendekat dan mengecup pipi samping Taeyong.
"Pih mih aku pergi dulu, ada sebuah pekerjaan yang harus aku tangani saat ini. " Jongin melangkahkan kakinya keluar mansion.
Taeyong menatap kepergian Jongin dengan tatapan kecewa, benarkah dia tidak ingat? Dia hanya mengharapkan ucapan kekasihnya itu, bukan yang lain.
Taeyong menghela nafasnya dan melanjutkan acara makannya, biarlah dia kecewa sendiri mungkin Jongin memang tidak ingat hari spesialnya atau dia memang tidak tau? Tidak mungkin, dia tau pasti Jongin sudah mencari semua tentang dirinya.
"Taeyong kau kenapa? " Tanya Chanyeol, dia melihat Taeyong sedih bahkan saat Taeyong menatap Jongin ada surat kecewa dari sana.
"Ah, papih Taeyong tidak kenapa napa. " Dia mendorong piring yang sudah kosong lalu menumpuknya dengan piring kotor yang lain.
"Taeyong sampai kapan disini? Taeyong masih menginap kan? "
"Tidak mih, Taeyong harus pulang nanti. Besok Taeyong sudah kembali ke Seoul karena pengumuman kelulusan. "
Mata Baekhyun berbinar "menantu mamih lulus? "
"Iya mih, semua berkat Jongin hyung."
Baekhyun beranjak dari kursinya di ikuti Chanyeol dan Sehun.
"Kami akan pergi keluar sebentar, Taeyong tidak apa apa kan kalau ditinggal disini? "Taeyong mengangguk tanpa menjawab, dia sudah biasa tinggal sendiri karena semuanya ia lakukan mandiri "Taeyong tidak apa apa mih."
Mereka semua keluar dari mansion, entah perasaan Taeyong saja atau memang mansion terlihat sepi dari biasanya. Tidak ada maid yang berlalu lalang, biasanya banyak maid yang berkeliaran di daerah rumah tapi kenapa sekarang tiba tiba sepi? Apa semua pekerja di liburkan?
Taeyong beranjak dari duduknya lalu pergi menuju ke arah kamar, dari pada berdiam diri di rumah besar seperti ini lebih baik dia bermain game.
Aku kira mau memberikan solusi, tapi ternyata salah -author
KAMU SEDANG MEMBACA
The First Lie Of Happiness [Kaiyong] √
RomanceTentang Taeyong yang cinta tulusnya di hianati oleh kekasih tercintanya. About Kai Taeyong not Jaeyong Jaeyong book sebelah