Happy reading!!!Jongin dan Taeyong sekarang berada di dalam mobil, mereka pergi ke seoul setelah mereka menyelesaikan acara pernikahan mereka.
Mereka pergi dengan mengemudi mobil sendiri padahal banyak supir yang bisa di pakai, alasan yang Jongin katakan cukup membuat Taeyong malu, kalian penasaran apa yang di katakan Jongin bukan?
"Hyung kenapa tidak menggunakan supir saja? Hyung tidak lelah? "
"Aku tidak mau, aku mau berduaan denganmu saat ini. "
Perkataan Jongin sukses membuat Taeyong memerah malu, Taeyong tidak tau harus mengatakan apa. Sekarang pun Taeyong hanya berdiam diri dengan menatap ke luar kaca mobil.
Banyak yang terjadi dalam enam hari atau hampir seminggu, dari yang ingin berlibur berujung dia bertemu jodoh dan menikah, pertemuan singkat bahkan perkenalan singkat, apakah Taeyong akan mendapat piagam penghargaan karena masuk ke golongan menikah kilat?
"Taeyong kau kenapa? "
Taeyong yang sedang melamun langsung tersentak, dia menolehkan pandangannya untuk menatap ke arah Jongin yang sekarang berganti status menjadi suaminya.
"Aku tidak apa apa Hyung, hanya sedikit heran dengan takdirku yang cukup lucu."
Jongin bingung apa yang di katakan Taeyong, dia menggenggam tangan Taeyong menggunakan tangan yang tidak di gunakan untuk mengemudi.
"Lucu kenapa? "
Taeyong membalas genggaman Jongin "lucu karena, bagaimana aku harus menjelaskannya ya. Aku berniat liburan untuk menghilangkan rasa sakit hatiku, dan berharap pulang sudah tanpa perasaan padanya, tapi sekarang aku malah membawa suami ku pulang ke seoul, entah apa yang mereka pikirkan nanti. Pertemuan yang cukup singkat dan pernikahan secepat kilat, bagiku takdir itu lucu Hyung." Dengan di akhiri senyuman pada bibir Taeyong.
Jongin mengangguk mengerti, setelah di pikir lagi memang benar apa yang di katakan Taeyong, semuanya secara singkat pertemuan bahkan mereka langsung menikah. Jongin hanya berharap pernikahan mereka tidak sesingkat itu, dia mau rumah tangganya bertahan selamanya.
"Taeyong, ingat ini selamanya. Jika ada suatu masalah langsung katakan padaku, jangan di pendam aku tidak mau itu menjadi sebuah kecurigaan. " Ucap Jongin.
"Aku mengerti Hyung dan tolong ingatkan aku jika aku salah suatu hari nanti. " Pinta Taeyong.
"Iya, akan aku lakukan. "
Mereka kembali fokus dengan perjalanan, masih cukup lama untuk sampai di Seoul bahkan mereka berhenti beberapa kali di sebuah restoran untuk makan.
Ting!!!
Kesunyian di dalam mobil terpecah saat notifikasi dari ponsel Taeyong berbunyi. Taeyong mengernyitkan dahinya saat melihat siapa yang mengiriminya pesan.
Jaehyun
Taeyong kau kemana? Aku menghampirimu ke apartemen mu tapi tidak ada, kau bahkan ijin tidak masuk kuliah hampir satu minggu. Semarah itukah kau?
Batin Taeyong bertanya tanya, kenapa dia menghubunginya?
Jaehyun
Kembalilah padaku, kau masih mencintaiku kan? Aku mohon. Maafkan atas semua perlakuan ku terdahulu, tapi mari kembali bersama.
Mata Taeyong membulat terkejut saat kembali membaca pesan dari Jaehyun yang baru di kirimnya. Tidak, Taeyong sudah tidak mencintai Jaehyun hanya saja dia terkejut karena Jaehyun masih beranggapan kalau dirinya masih menyukainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The First Lie Of Happiness [Kaiyong] √
Любовные романыTentang Taeyong yang cinta tulusnya di hianati oleh kekasih tercintanya. About Kai Taeyong not Jaeyong Jaeyong book sebelah