9

415 55 3
                                    

  Happy reading!!!!

    Sekarang mereka sudah berada di tempat tujuan, mata Taeyong berbinar melihat bunga bunga yang bermekaran sepanjang mata memandang dia berlari kecil untuk mendekati kupu kupu yang ia lihat sedang menghisap sari bunga.

Saat mendekatinya kupu kupu itu terbang, Taeyong yang melihat kupu kupu itu terbang mencebikkan bibirnya sambil menjulurkan tangan ke atas seolah menggapai kupu kupu itu.

"Kupu - kupunya pergi. "

Taeyong tak sadar kalau tingkahnya dilihat oleh Ten dan Johnny.

"Taeyong seperti anak kecil, aku seperti mempunyai adik. "

Ten menganggukkan kepalanya tanda setuju "yah Taeyong sangat lucu tapi orang itu tega menyakiti Taeyong. "

Johnny merangkul bahu kekasihnya, dia tau Ten juga merasa sakit saat sahabatnya disakiti dan Johnny juga tidak habis pikir bagaimana bisa laki laki selucu Taeyong bahkan dia juga cantik di khianati bahkan sebagai bahan taruhan, Taeyong bukan barang.

Ten menyandarkan kepalanya di dada Johnny mereka terus mematau pergerakan Taeyong. Mereka sudah seperti orang tua yang sedang mengawasi anaknya.

Taeyong menghampiri Ten dan Johnny setelah menyudahi bersedih nya karena kupu kupunya terbang.

"Boleh aku pergi ke arah sana?" Taeyong menunjuk tempat dimana mawar di tanam.

"Kami temani. "

Taeyong menggeleng "tidak, aku bisa sendiri kalian berkencan lah. "

Ten menolak permintaan Taeyong dia takut Taeyong menghilang dari pandangannya "tidak aku tidak mengijinkannya. "

Taeyong kembali mencebikkan bibirnya dia mendekati Johnny lalu merangkul lengan itu.

"Aku ingin pergi sendiri." Taeyong menatap Johnny memohon.

Johnny menggigit pipi dalamnya untuk menahan teriakan bahkan cubitan yang ingin ia layangkan pada Taeyong, jika dia melakukannya harga diri dia rusak.

"Tapi Ten melarangnya, ikuti kata Ten saja ya Taeyong dan memang benar apa yang dikatakan Ten, bagaimana jika kau hilang. "

Taeyong yang mendengarnya menggoyangkan lengan Johnny perlahan dia bahkan masih menatap Johnny memohon.

Ten menolehkan pandangannya, dia lemah jika Taeyong berprilaku imut seperti itu tapi dia juga tidak mau Taeyong pergi sendiri. Bagaimana jika ada yang menculik Taeyong karena dia lucu? Tidak itu tidak boleh terjadi.

"Tidak tetap tidak boleh. "

Taeyong menghentakkan kakinya "aku tidak bertanya padamu, aku memintanya pada Johnny. Aku boleh pergi ya? Boleh ya, ya?. " Sekali lagi Taeyong memberikan pandangan yang sangat lucu itu, matanya membulat dan pipinya juga mengembung.

"Hah.. Baiklah kau boleh pergi sendiri tapi jika ada apa apa langsung hubungi kami. " Johnny menyerah, dia tidak sanggup lagi melihat Taeyong yang menggemaskan seperti itu.

Ten berbalik arah dia menghadap Johnny lalu melotot kan matanya "yak Johnny kenapa kau mengijinkan Taeyong pergi sendiri. "

"Sudah tidak apa apa, kita bisa melihatnya dari jauh kan. "

"Baiklah."

Taeyong memekik senang karena di perbolehkan pergi sendiri dia melompat kecil di depan Johnny dan Ten.

"Terimakasih."

Setelahnya Taeyong pergi menjauhi sepasang kekasih itu dia berjalan santai sambil di sertai lompatan kecil, bibirnya juga bersenandung lagu lagu yang indah. Sungguh yang melihatnya mungkin tidak yakin kalau Taeyong sudah berumur 20 keatas.

The First Lie Of Happiness [Kaiyong] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang