10

453 53 3
                                    

Happy reading!!!

"Johnny itu Taeyong bersama siapa? Apa itu om om yang mencoba menculik Taeyong dengan iming iming permen? " Ten menepuk bahu Johnny sedikit brutal.

"Aw.. Aw yak Ten jangan memukul ku sangat keras. " Johnny melihat ke arah Taeyong, ya memang benar ada seorang pria yang bersama Taeyong mereka sedang duduk di bangku taman lalu tertawa bersama, tidak mungkin kan orang itu mau menculik Taeyong.

Ten menginjak kaki Johnny, dia gemas pada kekasihnya badan saja yang besar tapi di pukul begitu saja mengaduh kesakitan.

"Badanmu besar tapi di pukul sedikit saja langsung begitu jadi uke saja sana. "

"Aaargh." Teriakan Johnny sangat keras, sampai sampai pengunjung yang lain melihatnya dan bertanya tidak apa apa atau parah?

"Kenapa kau menginjak ku, ini sakit sekali Ten. " Johnny masih saja meringis sambil mengangkat kaki yang diinjak Ten itu. Bukan karna Johnny lemah, tapi sepatu Ten itu sangat keras jadi rasa sakitnya berkali lipat.

"Lemah, kau hanya bisa di andalkan ketika di ranjang saja. "

"Hey itu beda perkara. "

Ten mendengus mendengarnya dia sangat malas pada kekasihnya ini, ketika membahas tentang ranjang saja dia semangat.

"Sudahlah, kita pergi menemui Taeyong. "

Ten pergi terlebih dahulu untuk menemui Taeyong, dia mau mengintrogasi laki laki itu. Johnny yang ditinggal berusaha mengejar Ten dengan kaki yang seperti di seret.

"Pelan pelan Ten, astaga injakanmu sakit sekali. "

Ten tidak menggubrisnya malahan dia lebih mencepatkan langkah kakinya.

Ten dan Johnny sekarang berada di depan Taeyong dan Jongin, dengan cepat Ten menarik lengan Taeyong untuk bersembunyi di belakang tubuhnya.

"Kau mau menculik Taeyong ya? "

Jongin melongo mendengar perkataan Ten "apa tampang ku seperti penculik? Aku bukan. "

Ten memicingkan matanya lalu menunjuk Jongin "tampang mu memang bukan seperti penculik, tapi jaman sekarang para penculik pintar untuk mengelabuhi korbannya. "

"Astaga aku bukan penculik, tidak ada penculik tampan seperti ku. "

Taeyong mendorong Ten ke pinggir untuk tidak menutupinya "minggir Ten, astaga dia bukan penculik aku mengenalnya. "

"Siapa dia? "

Taeyong berdiri di samping Jongin tepat berada di depan Ten.

"Dulu aku pernah bercerita tentang aku yang hampir menabrak orang kan? Iya ini orangnya. Ten kenalkan dia Jongin hyung. " Taeyong menoleh ke arah Jongin "dan hyung kenalkan mereka Johnny dan Ten temanku. "

Mereka saling berjabat tangan untuk berkenalan.

"Aku Ten. "

"Jongin."

"Johnny"

"Jongin."

Setelah berkenalan mereka memutuskan untuk berbincang bincang, semua pembahasan dia bahas dengan canda tawa bahkan mereka juga tidak lupa untuk tidak mengusili Taeyong.

Jongin berdiri dari duduknya dia juga merapikan sedikit bajunya "aku pergi dulu, aku harus pulang jika tidak aku akan mendengar teriakan ibuku. " Jongin berpamitan.

Mereke bertiga juga ikut berdiri lalu tersenyum.

"Senang berkenalan denganmu Hyung maaf soal tadi aku yang mengiramu ingin menculik Taeyong. "

The First Lie Of Happiness [Kaiyong] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang