Happy reading!!!Rate M bxb
Mature content
Yang di bawah umur, baca aja walaupun di larang tetep di bacakan, hehe.
Jongin mendekati Taeyong, dia senang tapi ada rasa tidak yakin untuk melakukannya. Bukan karena dia tidak suka hanya saja dia takut Taeyong terpaksa melakukannya.
"Sayang, kamu bersungguh sungguh ingin melakukannya? " Jongin menanyakan hal yang sama lagi.
"Iya Hyung, awalnya aku gugup tapi aku tidak ingin mengecewakanmu Hyung. " Di sertai anggukan mantap darinya.
"Jika terpaksa, kita tidak usah melakukannya sayang, aku tidak ingin itu. "
Taeyong menggeleng dengan cepat, dia mengalungkan tangannya pada leher Jongin "Hyung aku menginginkan mu, aku ingin kamu menyentuh ku bahkan aku juga ingin menyebut dirimu pada puncaknya nanti. "
Jongin tersenyum miring "setelah ini jangan salahkan aku, karena aku tidak akan berhenti walaupun kamu memintanya. " Jongin menggendong Taeyong bridal style, dia membawanya ke arah kasur yang besar dan rapi tapi mungkin nanti akan berantakan.
Jongin membaringkan tubuh istrinya dia menindih nya, paha yang terekspos bahkan dada Taeyong yang tidak sepenuhnya tertutup karena pakaian sialan yang di gunakan.
"Sayang, dari mana kamu mendapatkan baju seperti ini hm? " Jongin mengecup kedua mata Taeyong bahkan bukan hanya mata tapi seluruh wajah Taeyong tak luput dari kecupannya.
Taeyong memejamkan matanya menikmati kecupan dari Jongin "aku mengikuti saran dari Ten, aku membelinya uugghh emmph sa-saat kita berbelanja tadi. " Di sela bicaranya Taeyong melenguh, bagaimana tidak melenguh jika Jongin tiba tiba mencium lehernya bahkan menggigit kecil, Taeyong yakin akan ada ruam kemerahan di lehernya nanti.
Jongin tersenyum saat mendengar suara Taeyong yang baginya merdu, tangannya menjalar dari arah dada hingga perut istrinya itu "benarkah? Jika aku menyuruhmu apa kamu akan menurutiku? " Jongin mengelus paha dalam Taeyong yang sangat putih.
Plak!!!
"Aaakkh.. Iyah, aku aahh akan menurutimu Hyung. "
Jongin menampar paha putih, di sana tercetak jelas telapak tangan Jongin. Dia tersenyum senang, mungkin karena kenyal dan putih Jongin kembali melakukannya.
Taeyong menggeliat "akhh Hyung, jangan di tampar terussh. " Keluh Taeyong, panas dan perih yang ia rasakan saat Jongin menampar paha dalamnya.
"Aku suka pahamu, tidak tidak aku menyukai semua darimu. " Jongin menurunkan badannya.
Jongin mengecup telapak kaki Taeyong "aku menyukai kakimu. " Ciuman Jongin berlanjut pada paha Taeyong "aku menyukai pahamu. " Ciuman Jongin berlanjut pada penis Taeyong yang masih tertutup celana pendek "aku menyukai ini. "
Taeyong terbebelalak saat melihat suaminya mencium penisnya "Hyung...." Taeyong menutup wajahnya, dia merasakan panas, malu tentu saja.
Jongin terkekeh, dia kembali menindih tubuh Taeyong membuka kedua tangannya agar tidak menutupi wajah Taeyong yang cantik itu.
"Kau cantik bahkan tingkahmu membuatku merasa gemas setiap hari. " Jongin mendekatkan wajahnya pada Taeyong, dia mengecup bibir Taeyong lalu mulai melumatnya. Manis saat mengecap bibir Taeyong bahkan Jongin juga bisa merasakan harum dari tubuh istrinya itu.
Di awal Taeyong tidak membalasnya namun sedikit demi sedikit Taeyong sudah mengalungkan tangannya pada Jongin dan juga ikut membalas lumatannya.
Ssrraak!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
The First Lie Of Happiness [Kaiyong] √
RomanceTentang Taeyong yang cinta tulusnya di hianati oleh kekasih tercintanya. About Kai Taeyong not Jaeyong Jaeyong book sebelah