Happy reading!!!Pagi sudah datang, matahari mulai menunjukkan ke agungannya, dia mencari celah untuk masuk ke segala ruang rumah.
Jongin terbangun dari nyenyak nya tidur, dia mengerjapkan matanya untuk menyesuaikan cahaya matahari, lalu setelahnya dia merenggangkan ototnya. Pagi ini Jongin terus saja mengembangkan senyumannya, bukankah kalian tau penyebab dirinya senang di pagi hari? Jongin memiringkan tubuhnya yang tidak mengenakan sehelai benang pun kecuali sebuah selimut yang menutupinya.
"Bangun sayang, sudah pagi. " Ucapan Jongin terlampau lembut, sehingga tidak membuat Taeyong bangun namun membuatnya mencari tempat nyaman untuk tidur kembali, Jongin terkekeh melihatnya, tidur Taeyong seperti bayi yang berada di rahim ibunya, kakinya menekuk dengan kedua tangan berada di bawah pipinya. Menggemaskan, sampai sampai Jongin menggigit pipi dalamnya.
Jongin bangun dari kasur, dia harus membersihkan tubuhnya yang terasa kotor itu lalu setelahnya membuat makanan sederhana yang ia bisa, atau tidak bisa sama sekali.
Tidak membutuhkan waktu lama untuk Jongin menyelesaikan acara mandinya, dia keluar hanya dengan bathrobe saja. Dia turun ke lantai dasar yang sebelumnya mengecup bibir Taeyong terlebih dahulu.
Dia menuruni tangga dengan hati yang berbunga bunga, permainan mereka tadi malam sangatlah memuaskan, saking memuaskan Jongin tidak ingin berhenti bermain. Jongin menghentikan langkahnya saat sudah berada di dapur, dia melihat isi kulkas yang kemarin baru saja di isi.
Banyak sekali bahan bahan yang memenuhinya namu tidak satupun Jongin tau cara memasaknya, dia hanya mengetahui cara menggoreng telur atau merebus mie instan, tapi tentu saja mie instan tidak baik bagi istri manisnya itu.
"Apa yang harus aku masak? Tidak aku tidak tau cara memasak sayur. Melihat google? Bagaimana jika rasanya tidak enak? Haissh aku tidak tau memasak, baiklah mari kita goreng telur saja dari pada memanggang daging yang berakhir menyedihkan. " Jongin berbicara sendiri, bertanya lalu menjawabnya sendiri, benar benar idaman orang gila.
Jongin mulai menuangkan satu botol minyak pada wajannya, ah Jongin sungguh bodoh ternyata, dia hanya pintar menggauli Taeyong dan sibuk dengan berkas berkas kantornya dari pada menggoreng telur. Jongin memecahkan cangkang telurnya lalu memasukkannya langsung pada minyak yang belum panas itu, bukan hanya satu telur saja dia bahkan memasukkan lima telur sekaligus, tidak tau untuk apa telur sebanyak itu. Siapapun itu tolong hentikan Jongin sekarang juga atau dia akan menghancurkan dapurnya.
Jongin membiarkannya, dia berlari ke arah kamar mandi bawah karena perutnya yang terasa sakit, dia berpikir jika telur tidak akan gosong walaupun di tinggal.
**✿❀ ❀✿**
Taeyong terbangun dari tidurnya karena bau yang Taeyong tau adalah bau kebakaran, dia langsung membuka kedua matanya. Firasatnya tidak enak, Taeyong bangun dari tidurnya seakan lupa jika bagian bawahnya masih sakit.
"Aww.. Ssssh.. Sakit sekali, punya Jongin hyung besar astaga. " Dengan sekuat tenaga Taeyong kembali berdiri dari jatuh terduduknya, dia mengambil bathrobe tanpa harus mandi, biarkan saja toh ini darurat. Taeyong berjalan tertatih tatih dengan tangannya yang memegang pinggulnya, sakit bahkan Taeyong merasakan tubuhnya remuk.
Taeyong menuruni tangga dengan perlahan, bahkan sesekali dia meringis sakit setiap langkahnya. Taeyong mengerjapkan matanya saat melihat keadaan dapurnya. Minyak berceceran dimana mana, bahkan kulkas yang dibiarkan terbuka, wajan yang minyaknya terisi penuh dengan sesuatu yang berwarna hitam berada di dalamnya.
"HYUNG!!! JONGIN HYUNG DAPURNYA AKAN TERBAKAR. " Sial memang, dengan keadaan yang sakit dia berlari ke arah dapur, dia merasa dapurnya sangat jauh, karena tidak sampai sampai.
KAMU SEDANG MEMBACA
The First Lie Of Happiness [Kaiyong] √
RomanceTentang Taeyong yang cinta tulusnya di hianati oleh kekasih tercintanya. About Kai Taeyong not Jaeyong Jaeyong book sebelah