Bonus Chapter

347 29 15
                                    


Bonus

"KAU MENYEMBUNYIKAN SEPATUKU!!!"

"KENAPA KAU SELALU MENUDUHKU!!!"

"KARENA KAU SELALU USIL."

"KENAPA AKU MEMILIKI KEMBARAN SEPERTI DIRIMU?!!!"

"APA KAU BILANG? AKU JUGA TIDAK MAU MENJADI KEMBARANMU."

"PAPA!!! MAMA!!!"

Jongin menutup kedua telinganya, terlalu berisik dengan suara yang ia dengar "sayang, aku mengantuk sekali tapi kenapa mereka sudah berteriak, ini masih pagi." Keluh nya.

Taeyong menarik selimut untuk menutupi seluruh tubuhnya yang masih telanjang itu "hyung.. Aku juga mengantuk, ini salah hyung."

Jongin membuka dengan lebar matanya, dia mendekati Taeyong lalu menindihnya "morning sex tidak buruk juga."

Taeyong membuka kembali selimutnya "tadi malam sudah."

"Tapi aku mau lagi."

"Yasudah." Pasrah Taeyong.

Jongin tersenyum senang, dia mendekati bibir Taeyong dan hampir melumat nya, jika saja tidak ada ketukan pintu secara brutal. Tidak, mungkin itu termasuk tendangan pada pintu.

Brak!!

"Sialan."

Plak!

"Kenapa menampar mulutku sayang." Keluh Jongin.

"Mereka anak mu, kau berkata kasar."

Jongin menghela nafasnya, dia bergerak untuk tidak menindih Taeyong "aku kira mereka hanya rusuh saat di kandungan, tapi ternyata tidak." Keluh Jongin.

"Sudah, tidak usah mengeluh hyung. Mereka hasilmu juga." Taeyong beranjak dari tidurnya, "hyung buka pintu dan tanya mereka kenapa, aku ingin mandi terlebih dahulu." Taeyong masuk ke kamar mandi dengan membawa selimut untuk menutup tubuhnya.

Jongin beranjak dari kasur, sebelum membuka pintunya dia terlebih dahulu menggunakan pakaiannya. Tidak mungkin kan dia menemui anaknya dengan keadaan telanjang bulat.

Jongin membuka pintu kamarnya dan di suguhkan kedua anaknya yang saling membelakangi satu sama lain.

Jongin menekuk lututnya, dia memutar tubuh kedua anaknya untuk menghadapnya "ada apa dengan kalian? Kenapa sudah berisik di pagi hari?"

"Renjun menuduhku menyembunyikan sepatunya pa." Adu Haechan.

"Jika kau lupa aku lahir 10 menit terlebih dahulu darimu, jadi panggil aku hyung. Aku menuduhmu karena kau usil."

"Tapi tidak setiap hari aku usil."

"Katakan pada seseorang yang telah menggunting baju mama untuk membuat tas."

"Itu kita melakukannya bersama, kenapa kau hanya menuduhku saja." Dengus Haechan.

"Aku tidak senakal dirimu." Sanggah Renjun.

"Kita kembar dan kita sama."

"Seharusnya papa membuatku terlebih dahulu, kenapa aku harus menjadi kembaran Haechan."

"Apa kau pikir aku mau? Tidak."

"Sudah cukup." Tegur Jongin, dia memijat kepalanya yang terasa pening, "Renjun dan Haechan jangan berkata seperti itu, kalian kembar kenapa terus saja bertengkar. Masalah sepatu kita belanja nanti, kita pergi ke mall dan membeli sepatu Renjun yang hilang." Usul Jongin, dia merasa akan lebih cepat tua saat ini, "dan Renjun, tau kata 'membuat' itu dari siapa nak?" Tanya nya.

The First Lie Of Happiness [Kaiyong] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang