27

332 38 6
                                    


Happy reading!!!

.

.

.

.

"Carikan aku orang yang mengirim teror pada rumahku, aku akan mengirimkan tanda telapak tangannya. "

"Kapan anda inginkan? "

"Aku ingin segera. "

Jongin langsung menutup sambungan telponnya saat mendengar suara pintu yang terbuka. Dia membalikkan tubuhnya dan menatap sang istri yang hanya menggunakan bathrobe karena selesai mandi.

"Taeyong." Panggilnya.

"Apa Hyung? " Taeyong menjawab sambil menggosok rambutnya menggunakan handuk.

"Jepang atau Italia? "

"Aku tidak mengerti Hyung, apanya yang Jepang dan Italia? "

"Honeymoon kita sayang. " Tadi dia memang mengatakan untuk ke Italia namun dia tidak bisa memutuskan secara sepihak begitu saja.

"Ah, itu terserah Hyung saja. Aku kemana saja asal tidak ada biaya. "

"Jika kau ingin tempat yang lain langsung katakan padaku. "

"Untuk sekarang tidak Hyung, tapi jika nanti aku tidak tau. "

Jongin mengangguk, dia meletakkan ponselnya di nakas dan berdiri di belakang Taeyong yang sibuk menggunakan perawatan wajah. Jongin memeluknya dari belakang dan bersandar pada bahu Taeyong.

"Taeyong katakan padaku jika kau mencintaiku, dan katakan padaku jika kau ingin menikah denganku bukan hanya sekedar ingin melupakan Jaehyun. "

Taeyong melihat perubahan raut wajah suaminya, terlihat sendu. Taeyong menghentikan kegiatannya yang membersihkan wajahnya. Dia memegang tangan Jongin yang berada di depan perutnya "Hyung dengar, aku pernah berkata jika kau berhasil membuatku melupakan Jaehyun dengan cepat. Saat aku menerima ajakan menikah, aku sungguh sungguh sudah melupakannya, Hyung sejak kau hadir dalam hidupku dan memberikan semuanya. Semua rasa sakitku menghilang dengan cepat, tidak ada kata kau hanya pelampiasan ku saja, itu tidak ada. Aku mencintaimu Hyung, aku mengucapkannya dari lubuk hatiku dan tulus aku ingin membina sebuah keluarga dengan mu hyung. "

"Setidaknya aku memang memperjuangkan apa yang harus aku perjuangkan. " Ucap Jongin dalam hati "aku juga mencintaimu sayang. " Jongin semakin mengeratkan pelukannya.

Taeyong tersenyum "hyung aku jadi ingin pergi ke Jepang. "

"Kenapa tiba tiba? " Bingung Jongin.

"Aku ingin bertemu dengan Levi. " Ucap Taeyong semangat.

"Kemarin wattpad sekarang Levi, dan juga siapa Levi itu, sepertinya dia laki laki, benarkan? Apa dia tampan? "

"Iya Hyung, dia tampan. " Sepertinya Taeyong mengucapkannya tidak tau situasi, Jongin itu posesif, dia tidak mau istrinya mengagumi orang lain kecuali dirinya.

"Siapa dia? " Tanya Jongin.

"Coba saja Hyung cari Levi attack on titan, aku yakin Hyung akan menyukainya. "

Dengan patuh Jongin mengambil ponsel Taeyong yang kebetulan berada di meja depannya, dia membuka browser dan mengetik apa yang di katakan tadi. Setelah pencariannya terlihat, raut muka Jongin berubah datar, dia kira dia di bandingkan oleh manusia, tapi ternyata hanya dengan gambar.

"Tidak salah membandingkan suamimu dengan sebuah gambar? "

"Aku tidak membandingkan mu Hyung, aku berucap fakta kalau Levi itu tampan. Lihat rahangnya tegas dan tatapannya itu, uuh aku jatuh cinta padanya. " Ucap Taeyong menggebu gebu.

The First Lie Of Happiness [Kaiyong] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang