17

334 40 1
                                    


Happy Reading!!!

"Jongin Taeyong ayo ke lantai bawah dulu, kita makan malam. "

Jongin dan Taeyong yang sedang menikmati acara tiduran dengan saling memeluk langsung menolehkan pandangannya ke arah pintu, di sana sudah ada Baekhyun yang menatap sambil tersenyum. Setelah menyelesaikan skripsi Taeyong, mereka memutuskan untuk tidur dan saling berpelukan sambil bercerita tentang kehidupan diri sendiri sebelum bertemu. Jongin ternyata cukup pintar untuk mengerjakan skripsi padahal Jongin bukan lulusan kedokteran, karena ia dulunya membantu adiknya yang juga sama menggeluti dunia kesehatan

"Ya kami akan turun, mamih turun duluan saja. " Ucap Jongin.

Baekhyun mengangguk lalu melangkahkan kakinya untuk menuju ke ruang makan. Sedangkan Jongin sendiri sudah turun dari kasur di ikuti oleh Taeyong.

Mereka bersama sama menuju ke ruang makan dengan Jongin yang memeluk pinggang Taeyong. Jangan tanyakan seperti apa kondisi Taeyong saat ini, dia sudah merasakan panas di seluruh mukanya bahkan dia bisa saja tergelincir jika tidak di pegangi oleh Jongin, kaki Taeyong lemas karena di tatap oleh keluarga Jongin dan di sambut bungkukan badan oleh maid keluarga kim, dia berasa seorang putri.

Jongin menarik kursi Taeyong dan di balas dengan senyuman "Terima kasih Hyung. "

Setelahnya Jongin duduk di kursinya. Mereka menikmati makan dengan tenang, seperti yang kalian tau orang kaya seperti mereka memang menerapkan table manner, untung saja Taeyong pernah belajar, dia tidak tau kalau belajar tabel manner sangat bermanfaat. Jadi dia tidak cukup memalukan bukan?

"Taeyong sudah semester berapa? " Tanya Chanyeol setelah menyelesaikan acara makan malam, mereka masih duduk di kursi makan untuk menunggu hidangan penutup.

"Saya sudah semester akhir tu-" Ucapan Taeyong terpotong karena celetukan Chanyeol.

"Kau memanggil istriku mamih tapi kepadaku kau masih memanggilku tuan, sungguh tidak adil. " Chanyeol meminum airnya dengan elegan "panggil aku papih nak. "

"Iya pih, dan masalah kuliahku. Aku sudah semester akhir hanya tinggal menyelesaikan skripsi ku aku lulus. "

"Kapan bisa lulus? "

"Jika skripsi saya yang sekarang di Terima, tentu saya akan segera lulus. " Yap, dia hanya berharap skripsi yang di bantu Jongin membuatnya bisa lulus dengan segera.

"Sudah begitu langsung menikah dengan Jongin ya. " Ucap Baekhyun dengan di sertai senyuman.

"Eh, anu itu aku tidak tau mih. " Ucap Taeyong gugup, bukan tidak mau hanya saja di tanya langsung begitu dia bingung mau menjawab apa.

Semua terkejut dengan ucapan Taeyong terutama Jongin "maksudnya? Kau masih meragukanku? "

"Bukan begitu maksudku Hyung, kalian masih belum menemui keluargaku. Kalau keluargaku merestui aku pasti mau. "

Jongin dan yang lainnya bernafas lega mendengar jawaban Taeyong, mereka sudah mengklaim Taeyong sebagai keluarga Kim, tidak mau di ganti siapapun.

"Astaga sayang, kau membuat jantungku berdetak lebih cepat karena takut. " Jongin menggenggam telapak tangan Taeyong yang sejak tadi di mainkan oleh pemiliknya.

"Maaf, tapi memang itu maksudku Hyung. " Ucap Taeyong merasa bersalah.

"Tidak apa apa, yang penting kau mau menikah denganku. " Jongin tersenyum tulus.

Mereka saling memandang memancarkan aura cinta di sertai senyuman yang sangat tulus, seakan lupa ada orang lain di depan mereka.

"Ah... Aku menyesal menyuruh Luhan mengambil kuliah di China." Kalian tau kan dia siapa.

The First Lie Of Happiness [Kaiyong] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang