5

557 66 3
                                    

Ini work kaiyong ya, yang gak suka gak usah baca oke?
Buat yang nanya kenapa kaiyong?
Sebenarnya saya suka jaeyong, tapi saya liat lagi wp kaiyong kurang banyak, jadi siapa tau keberuntungan saya di work kaiyong.

Mau bikin work jaeyong tapi nanti setelah work yang satunya selesai.

     Apa yang akan dilakukan seseorang jika patah hati? Menangis? Atau hal terburuknya itu bunuh diri?.
Tapi apa yang Taeyong lakukan sekarang ini tidak mencerminkan orang itu sedang patah hati.

Mana ada orang patah hati malah main ular tangga, dia bahkan menghitung dengan suara yang lucu dan jika kalah maka dia akan mengerucutkan bibirnya.

"1, 2, 3, 4, aaaa kenapa harus mulut ularnya terbuka, aku hampir menang. Ular kenapa kau jahat kepada ku juga? " Taeyong menunjuk nunjuk ular yang ada di kertas itu, dia mendengus kesal "ini giliranmu. " Taeyong melemparkan dadu kepada lawan mainnya.

Orang di depannya itu memutar bola matanya, dia sedikit ingin menjitak kepala Taeyong. Orang di depannya menangkup wajah Taeyong lalu menatap pada matanya Taeyong.

"Kau tidak bersedih sama sekali? Maksudku kau kan sedang di khianati jadi menangis saja aku siap menenangkanmu. "

"Aku sudah menangis. "

"Kapan? "

"Tadi saat mendengar itu semua, walaupun hanya sedikit hehe. " Taeyong melepas tangkupan pada pipinya, dia mengembungkan pipinya "jadi kau mau aku menangis lagi?"

Orang itu menggeleng "tidak bukan gitu maksudku, emm arghh Lee Taeyong aku ingin menjitak kepalamu. " Ucap orang itu sedikit berteriak, dia frustasi oke. Kelakuan Taeyong aneh. "Maksudku, kau tidak terlihat sedih sama sekali, setelah mendengar itu semua kau bukannya bersedih malah bermain ular tangga dan dengan gilanya kau malah memarahi ularnya, astaga aku pusing sekali. " Orang itu memijit kepalanya.

Taeyong terkekeh dia mengambil susunya lalu meneguk nya dengan perlahan.

"Jadi aku harus apa Ten? Membunuh diriku sendiri? Atau menyayat tanganku, atau yang lebih parahnya aku harus menjambak rambut Jung-woo karena menjadi selingkuhan? Eh tidak kan aku selama ini yang menjadi selingkuhannya." Taeyong menaruh gelas susu yang hanya tinggal setengah, dia menyandarkan punggungnya di kasurnya lalu menatap langit langit kamar.

Ten yang hanya diam melihat tingkah laku Taeyong. Ten ini teman Taeyong atau lebih tepatnya sahabatnya sebelum ada mereka. Mereka selalu bersama walaupun sekolah sekalipun tapi sayangnya saat kuliah Ten lebih memilih sekolah bersama kekasihnya.

"Kau pasti berpikiran aneh tentangku bukan? "

"Dari mana kau menebaknya? "

"Aku sudah mengenalmu lama, jadi tidak mungkin aku tidak mengetahuinya. "

"Baiklah tebak apa yang aku pikirkan tentangmu sekarang. "

Taeyong menatap manik Ten dengan serius, dia menunjuk Ten "kau pasti berpikir bahwa aku sebenarnya tidak mencintai Jaehyun dan aku memiliki orang lain bukan? "

Ten yang mendengarnya terkekeh pelan dia mengangkat tangannya membentuk tanda 👍 di depan muka Taeyong.

"Kau pintar sekali, jadi apa yang aku pikirkan benar? "

Taeyong menggeleng dia kembali menatap ke arah langit langit kamar "aku sedih iya, buktinya aku tadi menangis walaupun hanya sebentar. Aku tidak mau menunjukkan diriku jika lemah, aku mencintai Jaehyun tapi bukan berarti aku harus menangis meraung seperti kerasukan setan dan mengamuk di depannya. " Taeyong menghela nafasnya, dia kembali melanjutkan ucapannya "walaupun aku melakukan itu, tetap saja aku yang menjadi selingkuhannya walaupun aku tidak tau itu, dan lagi pula aku tidak mau terus terusan tenggelam dalam kesedihan. Aku kecewa pada mereka Ten, tidak seharusnya mereka menutupi semuanya jika aku tau, pasti aku akan membantunya tanpa harus memiliki hubungan dengan Jaehyun. " Taeyong membasahi bibirnya dengan lidahnya.

The First Lie Of Happiness [Kaiyong] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang