34

289 28 16
                                    

Happy reading!!!

Saat ini Taeyong dan Jongin sudah berada di rumah sakit keluarga Kim, mereka duduk di ruangan USG.

"Lama sekali Sehun itu, aku sudah membuat janji padanya. Padahal aku kakaknya. " Gerutu Jongin, hampir sepuluh menit mereka berdua berada di ruangan itu tapi Sehun tidak muncul juga.

"Sabarlah Hyung, Sehun-ie pasti datang." Tenang Taeyong.

"Tapi ini lama sekali Taeyong. " Keluh Jongin.

"Aku bilang sabar Hyung, kau astaga aku yang hamil kenapa kau yang tidak sabaran. "

Cklek

Suara pintu terbuka membuat mereka berdua menolehkan pandangannya.

"Maaf, tadi aku harus mengurus pasien dulu. "

Orang yang membuka pintu itu adalah Sehun, dia berjalan dan duduk di depan mereka berdua.

"Tidak masalah Sehun-ie, kau seorang dokter jadi tanggung jawabmu besar. "

"Cih, selalu begitu pada Sehun. "

"Jongin hyung, diam saja. "

Sehun terkekeh "baiklah Taeyong, kau selalu minum bukan? Apa kau merasa ingin membuang air kecil? "

"Sudah, aku tadi meminum air cukup banyak. " Taeyong mengangguk, "iya aku ingin pipis. "

"Bagus, tahan dulu ya. Karena ini USG pertama bahkan kandungan mu masih tergolong muda. Cairan dalam tubuhmu harus terisi penuh, kandungan kemih akan membantu meningkatkan kualitas usg saat awal kehamilan. "  Jelas Sehun.

Taeyong mengangguk kecil "apa aku harus selalu minum saat melakukan USG? Apa aku harus selalu menahan pipis? " Tanya Taeyong dengan cicitannya.

Sehun menggeleng "tidak perlu Taeyong, saat kehamilan mu sudah memasuki satu bulan ada air ketuban yang mengganti peran kandungan kemih jadi kau tidak perlu meminum air lagi. " Jawab Sehun.

Taeyong hanya mengangguk, sedikitnya dia mengerti sebelum dia beranjak untuk tidur di brankar.

"Berbaring di brankar itu, kita akan melakukan USG nya. " Perintah Sehun.

"Untuk apa kau membuka baju Taeyong Sehun!!" Kesal Jongin, dia melihat Sehun membuka baju Taeyong.

"Aku tau kau tidak sebodoh itu hyung, Taeyong akan melakukan USG tentu saja aku harus membuka bajunya. " Sehun memutar bola matanya jengah, hyungnya terlalu posesif padahal itu adalah prosedur USG.

"Jongin hyung diam saja, tidak usah banyak bicara. " Taeyong mendengus.

"Kau tega pada suami mu sendiri Taeyong. " Sendu Jongin.

"Jongin hyung, ayolah kau seorang CEO apa begini saja kau tidak mengerti? "

"Terserah lah. " Pasrah Jongin.

"Kau yang hamil tapi kenapa hyung ku yang mengalami mood naik turun Taeyong. " Bingung Sehun.

"Mungkin dia terlalu mencintaiku. " Taeyong terkekeh setelah mengucapkan itu.

Sehun kembali melanjutkan kegiatannya, dia mengoles gel pada perut Taeyong dengan merata.

"Aku melihat di depan mataku sendiri, adikku sedang memegang perut kakak iparnya. "

"Dia juga mengelus nya. "

"Berani sekali dia. "

Itu adalah gerutuan Jongin sebelum sebuah pensil mendarat di perutnya.

"Hyung keluar saja sana, menggangu konsentrasi Sehun saja. " Kesal Taeyong, dia juga menatap tajam suaminya itu.

"Hyung, aku akan menyuruh dokter lain saja bagaimana? Biar orang lain yang menyentuh Taeyong. " Saran Sehun.

The First Lie Of Happiness [Kaiyong] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang