ODETTA

17.6K 2.3K 127
                                    

Hari ini adalah hari ulang tahun Bimaskara Yowendra, sahabat terbaiknya yang tidak pernah absen untuk saling mengabari. Mereka sudah seperti sepasang kekasih, yang tidak lupa untuk memberikan informasi satu sama lain jika dalam keadaan jauh. Bagi Odet, rasa sukanya tak pernah berkurang untuk Bima. Pria yang Odet suka setelah ayahnya adalah Bima.

Maka dengan rasa senang yang membuncah, Odet diam-diam datang ke rumah orangtua Bima. Ya, pria itu masih tinggal dengan kedua orangtuanya. Odet sengaja memarkirkan mobilnya jauh dari pelataran rumah orangtua Bima agar tidak ketahuan. Dia sudah bertukar pesan dengan Bima dan dia sudah tahu pria itu ada di rumah.

"Kamu udah 28, loh, Kak. Cocok kalo mau nikah. Mama perhatiin, kamu nggak ada niatan ke jenjang serius sama perempuan manapun. Atau jangan-jangan kamu cinta sama Odetta? Kamu mau nikah sama dia, ya, Kak?"

Odet yang tak sengaja mencuri dengar pembicaraan Bima dan mamanya lebih dulu menahan langkahnya. Odet ingin mendengar lebih banyak pengakuan jujur dari Bima, lebih tepatnya berharap besar bahwa Odet bisa mendengar pengakuan Bima yang menginginkan Odet sebagai calon istrinya.

"Hah?" Bima tertawa. "Mama yakin nanya itu ke aku?"

"Loh, iya! Mama mau tahu apa kamu punya rencana buat nikahin Odetta atau nggak."

Aku juga pengen tahu, Tante.

"Pertanyaan mama, tuh, lucu! Mana mungkin aku nikahin Odetta? Odet itu sahabat aku, dan yang paling penting, Odet bukan tipe aku, Ma. Odet udah lama nggak lolos training jadi calon istriku, Ma."

Sekarang Odet tertegun mendengar ucapan Bima. Kok, jawaban kamu begitu, sih, Bim?

"Beneran? Kelihatannya kalian saling suka, Kak. Mama kira kamu bakalan nunggu waktu yang tepat buat lamar Odet ke ayahnya."

"Hm, nope. Nggak akan. Aku nggak berniat melamar atau jadiin Odet istriku."

"Kenapa? Apa karena fisiknya? Kalo mama perhatikan, Odet itu cantik, Kak. Badannya nggak masalah, montoknya pas di tempat yang sesuai."

"Waduh, itu menurut mama. Kalo menurut aku nggak. Aku punya kriteria fisik calon istriku sendiri, Ma. Mama jangan bahas fisik lagi, aku nggak pernah bahas yang itu ke Odet, dia gampang tersinggung kalo soal bentuk tubuh atau berat badan. Makanya aku juga diem-diem pacaran, takut Odet insecure."

"Terserah kamu, deh, Kak. Jangan sampe nyesel kalo ada lawan jenis yang cocok dan suka sama bentuk tubuh Odet, ya. Jangan nangis kalo ditinggal Odet karena kamu sibuk denial."

Ya, Odet tak mau membuat dirinya sendiri menyesal untuk lebih lama menunggu pria yang ternyata tidak menyukai dan diam-diam membandingkan bentuk tubuhnya dengan perempuan ideal lain.

Membawa pulang kue ulang tahun bertuliskan nama Bima dan foto mereka berdua, Odet membuangnya di tempat sampah umum pinggir jalan.

"Jangan nangisin cowok yang nggak menghargai diri kamu, Odet! Ingat kata ayahmu. Mereka nggak berharga untuk dipertahankan."

ODETTA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang