21. ODETTA

5.6K 1.2K 80
                                    

[Info aja, kalo ada yang mau baca sampai selesai duluan, bisa langsung ke KBM Freelancercreator dan Karyakarsa 'kataromchick'. Ada juga ebook di google playbook, cari aja Faitna YA, nanti semua judul ebook aku muncul. Terserah kalian lebih nyaman dan totalnya lebih murah yg mana, yes. Jangan lupa follow Instagram freelancerauthor dan Threads dengan username yang sama. Kapan-kapan aku bagi kode voucher potongan harga Karyakarsa. 😉]

Anggada menunjukkan keseriusannya dengan benar-benar menjemput Odet di rumahnya dengan sangat santai. Pria itu mengatakan dengan mudahnya pada penjaga di sana bahwa Anggada adalah kekasih Odet yang sudah lama disembunyikan dari dunia milik Odet. Hebatnya semua orang di rumah itu langsung percaya dan terkagum-kagum dengan pengakuan Anggada itu. Entah beruntung atau tidak, tapi Seda kebetulan berangkat ke Makassar dengan penerbangan paling pagi hari ini. Hanya ada Odet, Dastari, dan Odessa yang ada di rumah.

Parahnya, pagi kedatangan Anggada ada inisiden yang membuat rumah itu ribut bukan main.

"Kamu siapa?!" Dastari tidak pernah menyukai orang asing, persis Seda.

Ketika Anggada masuk dengan gaya pongah, Dastari yang sudah siap di bawah untuk berangkat sekolah memicing tak suka hingga akhirnya bertanya siapa Anggada. Ketika jawaban muncul dari bibir pria itu, "Saya kekasih Alfa Odetta Mayoris."

Vas bunga kesayangan Odessa menjadi benda yang melayang ke arah Anggada hingga pelipis pria itu terluka dan menggemparkan isi rumah. Dastari tidak merasa bersalah sama sekali dan malah semakin kesal menatap Anggada yang sudah hampir habis kesabaran.

"Tari! Ya ampun vas bunga ibu!"

Odessa tidak bisa langsung menyadari apa yang sedang terjadi hingga Dastari sekali lagi mencoba mencari benda apa saja untuk melemparkannya pada Anggada.

"Tari, tunggu! Kenapa kamu lempar barang begitu?!"

"Ada maling yang seenaknya masuk rumah kita, Bu. Ayah yang minta aku supaya bisa jagain rumah kalo ibu dan kakak nggak bisa jaga."

Demi Tuhan, Dastari adalah anak perempuan, bukan laki-laki. Kenapa juga Seda memberikan amanat semacam itu pada gadis SMP? Untuk apa ada pihak keamanan di rumah jika Dastari harus ikut menjaga rumah?

Odessa yang banyak mengurus sikap Dastari yang keras tapi tidak menunjukkan sisi bersalah atau menyesali perbuatannya. Bahkan saat Odet melerai dan memberikan penjelasan yang sudah sangat jelas, Dastari masih berusaha menyerang Anggada yang keningnya sudah terluka. Itu bukan kesan pertama yang baik diantara mereka.

"Aku nggak suka ada orang asing ini di sini. Kalo kakak pacaran sama dia, jangan bawa ke rumah. Aku nggak suka lihat mukanya yang mirip penjahat."

Setelah itu Dastari memilih berangkat sekolah lebih dulu dengan sopir khususnya. Odessa sampai bingung kenapa putri keduanya lah yang lebih mirip penjahat karena menyakiti orang yang tidak bersalah.

"Maafkan putri saya, tapi kami memang tidak terbiasa menerima orang baru dengan lapang dada. Apalagi ... kamu adalah pimpinan Odet yang mengurus stasiun tv rival suami saya."

Odet bisa merasakan tensi yang berbeda ketika ibunya menyatakan demikian. Gigi Odessa bahkan bergeletuk karena mungkin gemas pada Odet yang tidak membicarakan kemungkinan membawa rival Seda ke rumah mereka. Yang paling penting, Anggada terlalu arogan karena berani menginjakkan kaki di dalam rumah itu tanpa izin dari pemiliknya. Bahkan seorang Bima saja harus selalu mendapatkan izin untuk masuk.

"Saya tidak ke sini sebagai rival suami Anda, Nyonya Odessa. Saya kemari sebagai kekasih putri Anda."

Odessa yang tidak bisa menerima sikap sombong Anggada memberikan senyuman tipis pada pria itu. "Baru kekasih, bukan suaminya. Kalaupun kamu suami Odet, saya tetap keberatan dengan sikap congkak kamu ini. Karena kamu sedang menginjakkan kaki di rumah saya dan suami saya, orangtua Odet. Ini bukan rumah Odet. Jaga sopan santunmu."

Odessa tidak pernah memiliki masalah pribadi dengan rival Seda, tapi dia jelas tak menyukai sikap Anggada ini. Terlepas sehebat apa pun Anggada, rumah adalah tempat pribadi yang tidak akan Odessa suka bila diinjak orang lain tanpa aturan.

Odet jelas merasa bersalah karena membuat keributan di rumah orangtuanya. Meski dia memiliki ruang di sana, tetap saja Odet harus mengikuti aturan yang ibu dan ayahnya miliki. Kehadiran Anggada yang tidak Odet perkirakan seperti ini akan membuat segalanya menjadi lebih rumit.

"Apa Tante keberatan saya menjadi kekasih Odetta? Atau keberatan karena saya masuk ke sini dengan santainya?"

Odessa menarik napas dalam sebelum membalas Anggada yang memang menjulang tinggi dan tidak mau menurunkan dagu pada Odessa yang lebih tua dan seorang ibu dari perempuan yang Anggada labeli sebagai kekasih.

"Saya nggak mempermasalahkan hati yang terlibat diantara kalian, tapi tolong keluar dari rumah saya. Sekarang."

Anggada melirik ke arah Odet yang terlihat tak nyaman dengan situasi ini. Mengibaskan jas mahal yang digunakannya, Anggada berkata, "Baik. Saya akan keluar sekaligus membawa Odetta untuk berangkat ke kantor."

Odessa memaksakan senyumannya seraya berkata, "Terserah."

"Ayo, Odetta."

Odet membalas, "Kamu duluan."

Setelah pria itu keluar, Odet mencoba untuk menjelaskan pada Odessa bahwa Anggada tidak sengaja bersikap seperti ini. Bagaimana pun Odet harus bersikap meyakinkan bahwa Anggada adalah kekasihnya.

"Bu, dia nggak terbiasa bersikap lembut. Ibu pasti tahu informasi mengenai CEO tv rival ayah, kan?"

Odessa menggeleng. "Nggak, ibu nggak tahu. Dan ibu nggak ngerti kenapa kamu nggak mengatakan apa pun soal ini, Odet. Kalo memang kamu punya kekasih, bisa kamu bicarakan dulu, kan? Bukan asal main datang jemput dengan cara seperti ini. Kamu harus tahu betapa ibu setuju Tari membuat keningnya terluka, dia sama sekali nggak menunjukkan bahwa dia memang menghargai kamu sebagai kekasihnya."

"Ibu ... ini cuma salah paham."

"Oke, ini salah paham. Lain kali, jangan buat ibu salah paham dengan kekasih kamu yang bahkan nggak bisa menurunkan dagunya kepada ibu kekasihnya itu. Ya? Sekarang silakan berangkat kerja."

Ini akan sangat menjadi rumit. Sabar Odet, pasti segalanya bisa teratasi.


[Yuhuuu! Odet baru muncul karena aku kemarin ngurusin ekspart versi novel bapaknya 🤪. Kaleaaan jan lupa ikut PO ntar, ya! Bapaknya Odet lebih unyu" ngeselin soalnya💜]

ODETTA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang