38. ODETTA

4.8K 1K 61
                                    

Keluar dari perusahaan yang Anggada pimpim memang seharusnya tidak menjadi masalah andai saja mereka tidak melibatkan masalah pribadi yang kini membuat Odet kesal bukan main. Pikirannya sudah kembali tertata dan Bima juga sudah belajar dari kesalahannya. Lagi pula ketika Odet memikirkan mengenai ucapan Bima, sebenarnya pria itu tak bermaksud menyakiti Odet. Itu respon yang sebenarnya normal dalam usaha seseorang untuk menyangkal perasaannya sendiri. Jika Bima bermaksud menyakiti Odet, seharusnya memang Bima mengatakannya dengan langsung dan sengaja mencari perempuan lain untuk dinikahi. 

Semua drama ini terjadi karena pemikiran Odet sendiri. Jika saja sedari awal Odet bisa bicara baik-baik dengan Bima mengenai ucapan pria itu saat bicara dengan mamanya, pasti Odet bisa menentukan jalannya dengan benar. Kehadiran Anggada sedikit membuyarkan pemikiran Odet hingga dirinya kini malah menjauh dan berujung menyakiti keluarganya. Ya, sekarang waktu yang Odet miliki jadi lebih banyak menjadi lahan penyesalan. 

"Baru semalam kita bertengkar dan kamu berniat untuk keluar dari pekerjaan? Apa kamu nggak berpikir bahwa aku juga benar dan membuat kamu sadar bahwa dengan semua ini, kamu memiliki keberanian untuk menghadapi ketakutanmu sendiri?"ucap Anggada dengan tingkat percaya diri yang membuat Odet malah takut.

"I accepted it, aku berterima kasih karena kamu membuat aku menjadi berani mengambil keputusan untuk bisa mandiri dan tinggal sendiri. Aku juga berterima kasih atas kehadiran kamu yang membuat aku sadar mengenai 'menjadi diri sendiri'. Kamu ibarat ujian nasional yang bikin aku nggak bisa diganggu orang lain saat mengerjakannya. Makasih, Anggada. Tapi aku sudah cukup. Aku nggak nyaman untuk semua cara yang kamu terapkan, apalagi niatan kamu awalnya juga salah."

"Aku bisa memperbaikinya. Kamu tinggal bilang, Detta."

"Aku mungkin bisa bilang dan memberikan kamu kesempatan untuk menunjukkan sisi baik kamu, tapi aku yang nggak akan kuat ikutin kamu. Aku ... bisa dibilang aku ini pasien yang sedang membutuhkan waktu untuk menjalani terapi. Lalu aku ketemu kamu, pasien yang memiliki dunianya sendiri. Bukan seperti kisah romansa dua pasien yang jatuh cinta dan berjalan baik. Bukan! Justru aku merasa lelah. Mungkin kamu harus mencoba dengan sosok yang seperti dokter untukmu."

Anggada mendengkus, melemparkan tatapan ke arah lain sebelum kembali lagi pada Odet dengan menyunggingkan sebelah bibirnya. "Lalu kamu menemukan sosok yang seperti dokter untukmu? Siapa? Bimaskara? Kamu yakin dia bisa menyembuhkan kamu? Kurasa dia malah nggak memiliki kemampuan apa pun untuk membuat kamu berubah."

Odet yang sekarang ini bisa tertawa dengan ucapan Anggada. "Aku sekarang nggak berpikir memiliki pasangan yang bisa membuat aku berubah, Anggada. Aku nggak butuh cinta dari sesama pasien, bukan juga cinta dari dokter penyembuh, tapi aku menginginkan sosok yang menjadi keluargaku. Sosok yang menemaniku ketika aku harus berhadapan dengan dokter dan pasien lainnya. Sosok keluarga yang mendukung aku dalam keadaan kritisku," jawab Odet dengan senyuman yang tak lepas dari wajahnya. Setelah berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan, akhirnya Odet bisa mendapatkan senyumannya kembali.

"Jadi, sudah sangat jelas, Pak Anggada. Saya mengundurkan diri saya dan akan mengikuti prosedur one month notice yang ada di perusahaan ini tanpa kabur. Mari kita berdamai dan bekerja sebagai atasan dan bawahan selama satu bulan sebelum posisi saya digantikan oleh orang lain."

Odetta membuat keputusan yang sudah jelas. Anggada juga tidak akan mengemis kesempatan pada perempuan itu lagi. Yang bisa pria itu lakukan sekarang adalah mengutuk Odetta yang baginya akan menyesal karena tak memilihnya. 

Sedangkan Odetta yang kembali duduk di meja kerjanya tahu bagaimana Anggada menatapnya dengan menakutkan. Odet tahu dengan semua keputusan ini, maka semuanya akan mengalami perubahan. Odetta tidak tahu apa yang akan datang sebagai risikonya berurusan dengan Anggada, tapi dia akan berusaha membicarakannya dengan Bima untuk siap menghadapi badai yang mungkin akan menerjang mereka berdua nantinya.

*

Bima yang menunggu 'calon istrinya' untuk keluar dari gedung milik ayah Anggada mengamati apakah dia akan melihat drama dimana Odet akan diikuti oleh Anggada yang tak menginginkan perpisahan atau tidak. Bima tidak akan merasa aneh jika Anggada melakukan itu, karena sepertinya Anggada belum puas untuk berada di dekat Odet. Jelas saja, rencana yang Bima sempat dengar antara Anggada dan temannya tidak berjalan lancar, pasti akan membuat pria itu mendendam.

Namun, saat melihat Odet berjalan dengan santai begitu keluar dari lift, malah membuat mata Bima menyipit. Kok, nggak ngikutin Odet? Bima jadi merasa tak nyaman. Tak mungkin seorang Anggada melepaskan begitu saja mangsanya. Terlebih lagi, Bima mendapatkan suntikan informasi dari Seda bahwa anak itu pernah Seda remehkan saat magang. Pasti dendamnya belum tuntas, tapi Bima tak tahu rencana cadangan apa yang Anggada miliki. 

"Hai!" sapa Odet dengan wajah super gembira begitu mendapati Bima di lobi gedung itu. 

Bima memberikan usapan pelan di kepala Odet dan mencium tangan perempuan itu seperti series di Netflix, dimana para pria Paris suka sekali mencium telapak tangan perempuannya sebagai tanda penghargaan.

"Hi, my beauty lady, Odette."

Odet menoyor kepala Bima dan mencibirnya. "Lebay! Nggak pantes kamu sok begini."

"Masa? Gagal, dong, aku menyambut calon istriku biar terpesona gitu. Padahal kayaknya cowok-cowok yang ada di series Emily in Paris seneng banget cium telapak tangan si Emily, dan Emily suka." 

"Kamu bukan mereka, Bim. Jadi diri kamu sendiri aja, sih. Lagian, nggak perlu telapak tanganku. Langsung aja cium bibir ..."

Bima langsung membekap mulut Odet yang sekarang kembali tak ragu bicara sembarangan di tempat umum. "Kamu mesumnya jangan di sini, Det! Kita pulang!"

Odet menyukai kepanikan Bima, perempuan itu tidak bisa menghentikannya senyumannya meski Bima membekap mulutnya. 

[Bab 43 & 44 sudah update di Karyakarsa. Ada yang mau dateng ke resepsinya Bima sama Odet? Atau mau ngintip malam pertamanya aja?💙]

ODETTA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang